June : The Month of Junius

Sebagian orang bilang bahwa mereka lebih sering punya small dream dibanding big dream, sebagian yang lain malah sebaliknya. Untuk gue sendiri, gue punya dua-duanya. Gue punya small dream dan juga big dream. Nggak semuanya udah tercapai memang, tapi gue yakin, nggak semuanya meleset. Ada usaha, ada nasib, ada takdir. Dan gue akan selalu optimis mencapai mimpi-mimpi gue itu. Yang big dream maupun small dream.

Tanggal 5 kemaren gue genap 24 tahun. Jelas bukan usia yang bisa dibilang remaja. I’m now a young lady, secara usia. Secara mental gue belum tau, secara fisik, apa lagi, jangan dibahas. Yang harus dibahas adalah mimpi gue ditahun ini masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, bahkan dengan tidak tau dirinya mulai nambah lagi. Gue nggak bisa menspesifikasikan mana yang small dream atau big dream karena tiap orang beda-beda. Belum tentu yang gue anggep small dream bagi yang lain juga small dream, bisa aja apa yang kita anggap kecil malah berarti banget buat yang lain. Gue udah belajar tentang hal itu. Walau nggak banyak.

Gue masih tetap berusaha meraih mimpi-mimpi gue. Nggak berkurang semangat gue untuk hal itu. Well, emang nggak selalu gue punya semangat dan optimis, kadang juga gue ngerasa capek, pesimis dan yang kayak ‘udah deh mimpi gue udah berakhir’ tapi ternyata semangat itu kembali dengan cepat. Mimpi gue terlalu kuat untuk gue lepasin gitu aja. Bahkan dengan mimpi-mimpi baru bermunculan, secara nggak mendasar gue menyimpulkan bahwa gue yakin gue bisa mewujudkan mimpi-mimpi itu. Nggak tau kenapa.

Happy Silver Age Dude

Entah kenapa, gue sering inget tanggal ultah temen-temen gue. Seriusan nggak tau kenapa. Sekali gue tau tanggal lahir orang, gue otomatis inget. Nggak sempurna segitunya sih tapi hampir selalu begitu. Bahkan dari sekitar 25 Boyband korea yang gue tau, gue inget hampir semua tanggal lahir mereka. Entah ini bakat yang nggak berguna atau ini bagian lain dari hidup gue yang bisa gue manfaatkan dalam hal lain nantinya, gue belum tau. Liat aja entar. Dan gue inget bukan karena reminder atau apapun, tapi inget aja, otomatis.

Termasuk tanggal lahir temen-temen deket gue, yang nggak deket aja gue inget tanggal lahirnya. Dan selagi gue inget, gue selalu ngucapin happy bday ke mereka. Well, emang gue nggak ngasih apa-apa, tapi gue pengin ngelakuin itu aja. Ngucapin selamat ulang tahun sekaligus ngasih do’a. begitu aja sih sebenernya nggak ada yang special.

Yong’s Day, Twin’s Day

Gue pernah nge-band meskipun udah bubar. Memang bukan band yang wah, band gue mah payah, makanya cepet bubar. Kalo band gue sukses, sekarang gue udah di Korea lagi syuting Running Man saking kerennya band gue. Ibaratnya nih, Noah sama Ungu mah lewat. Tapi sayang sejuta sayang, Tambal Band tinggal kenangan.

Salah satu member yang paling deket sama gue adalah Yong. Dia emang lebih sering dipanggil begitu. Dia bassist yang bisa dibilang ‘sodara kembar’ gue. Kita lahir di tahun yang sama, di bulan yang sama pula. Kita beda lima hari doang, gue tanggal 5 dia 10. Dia nggak tinggi tapi juga nggak pendek untuk ukuran cowo. Di umurnya yang kemaren genap 24, dia seperti di suntik boraks karena mukanya amit-amit muda banget. Nggak jauh beda, awet mudanya kayak gue. Cuman dia lebih beruntung karena dia lebih tinggi. Gue tetep forever middle school looks like.

EXO - EXODUS SERIES (THE TEASERS)

Kemana aja baru bahas EXODUS? Dua bulan lebih mereka comeback baru mau dibahas. Bahkan EXO udah ngeluarin repackaged aja. “LOVE ME RIGHT” udah keluar malah, seperti keluarnya Tao… (eits, bahaya buat dibahas). Seperti yang pernah gue jelasin di salah satu postingan, hebohnya gue memang bisa ditunda. Alasannya macem-macem. Belum waktunya dihebohin-lah, nggak seheboh ketika dibahas dua bulan ke depan-lah atau bisa juga karena lagi sibuk nggak heboh apa-apa. Dan untuk kasus ini, gue pilih alasan terakhir. Well, apapun alesannya, yang penting sekarang, saat postingan ini gue tulis, gue masih excited sama EXODUS. Udah, gitu aja.

Resmi nggak resmi, EXO udah fix 10 member. Silahkan Luhan dan Yi Fan main film atau foto-foto sama Kendall Jenner. Bebas. Anggap aja industry hiburan itu semacem industry per-warteg-an (apa pula per-warteg-an?). SM kita sebut ibu-ibu wartegnya, member EXO lauk pauknya. Ketika ibu-ibu warteg udah memutuskan  buat nggak nge-jual ayam goreng dan sate usus lagi (yang dimana ayam goreng dan sate usus adalah perumpamaan untuk YiFan dan Luhan), dia masih bisa masak menu lain seperti rendang, tempe bacem, sambel daun singkong dan lainnya (yang merupakan perumpamaan dari member EXO yang tersisa). Pelanggan (fans) bakal tetap setia sama wartegnya karena warteg itu udah terkenal sama kualitasnya. Bagi pelanggan yang masih pengin ayam goreng dan sate usus, mereka masih bisa kok pergi ke warteg lain yang bersedia jual menu itu tanpa harus meninggalkan warteg langganan mereka.

Teen Movie Character

Sempet gue sepakat sama tagline kalo kita nggak bisa membandingkan segala sesuatu karena semua punya porsinya masing-masing. Gue setuju banget. Tapi kadang gue sendiri membanding-bandingkan sesuatu. Bukan untuk memojokan yang satu dibanding yang lain, cuma buat pertimbangan aja buat milih yang terbaik. Kadang, perbandingan emang dibutuhkan kalo situasinya begitu. Iya nggak sih? Iya aja udah.

Gue suka banget nonton film dan nggak jarang gue membandingkan film yang ini dengan yang itu. Nggak bisa dipungkiri juga kalo pada akhirnya gue pun memojokan film yang gue anggep nggak lebih baik dari film yang lain. Hahaha, bingung sendiri. Gue emang labil. Tapi emang begitu sih kenyataannya.

Salah satu hal yang gue bandingkan ketika melihat film/sinetron, gue melihat peran dan jalan ceritanya. Kalo jalan cerita, emmm … banyak lah, terlalu kompleks buat dibahas. Gue memang lagi mood buat ngebahas peran yang bisa dibandingin dan gue pengin membandingkan peran tokoh-tokoh remaja. Gue masih suka cerita bergenre teen drama karena remaja emang objek paling asik. Secara, setuju nggak setuju kenyatannya remaja itu anak kecil yang badannya udah gede, banyak konfliknya, banyak yang bisa diutak-atik di masa ini. Nah, karena itu tadi gue jadi membandingkan, karakter remaja yang asik dan nggak asik.