Hallo, akhirnya gue balik lagi setelah sebulan lebih gue vakumin ini blog. Nggak pengin curhat apa-apa sih cuma pengin nongolin tulisan gue yang satu ini... check it out...
SALAH TARGET
Heru berlari
cepat menuju ruang F10. Dia sudah telat sekitar sepuluh menit. Begitu sampai
disana, dia bernafas lega karena dosen literary study-nya ternyata belum
datang. Yang dia lihat hanyalah beberapa onggok daging berisik yang tidak lain
tidak bukan adalah teman-teman sekelasnya.
“Tumben lu
telat, biasanya anak baik-baik kayak elu datengnya pagian,” cecar Ibnu ketika
Heru mengambil kursi disampingnya. Dia hanya cuek menanggapi Ibnu.
“Emang anak
baik-baik nggak boleh telat?” balasnya santai. Ibnu hanya menggelengkan kepala
sambil merogoh tasnya mengambil buku catatan. Meskipun dia belum tahu apakah
kuliah hari ini dia akan mencatat atau hanya sekedar mengalihkan fungsi sang
buku menjadi bantal jika nanti dia ngantuk.
Sementara itu
Heru masih santai mengambil nafas. Lari cepat seperti tadi membuatnya ingin
duduk dengan tenang. Didepannya, ada Momon dan Sandy yang sedang ribut. Sudah
biasa mereka beradu mulut seperti itu. lalu ada lagi Sofi yang selalu membela
Momon. Heru hanya perlu menikmati setiap kalimat mereka tanpa harus ambil
pusing.