ESA merupakan singkatan dari
English Student Association, Organisasi Program Studi Bahasa Inggris di kampus
gue. Yang namanya organisasi jelas dong ada berbagai kegiatan dan program dan jelas
banget ada yang ngurusin. Gue sendiri menjabat selama dua kepengurusan, di
cabinet GOLDEN ESA & GOLDEN ESA 2. Yah gue tau, ESA memang masih banyak
kekurangan, nggak jarang juga dikritik pedas dan dapet sambutan yang nggak
begitu antusias tapi ESA mau nggak mau bagian dari hidup gue mengenang sebuah
organisasi seperti keluarga. Entah member lain gimana, gue ngak begitu tau.
Adapun beberapa hal yang buat gue
selalu kangen sama ESA.
1.
Adib adalah satu-satunya presiden yang dipanggil
sapi dan nggak dihormati
2.
Bersama wakilnya, presiden pun berfoto najis
3.
Ketua tiap department lawak semua, hmm jangan
tanya, apalagi salah satunya gue.
4.
Punya banyak slogan yang mungkin nggak akan
dimengerti prodi lain
5.
Satu-satunya prodi yang menjabat sebagai
kos-kosan, ada kamar, ruang tamu dan kamar mandi dalam tapi printer rusak.
6.
Kalo rapat seringnya malem dan hampir nggak
pernah di base prodi melainkan di depan kantor Rektor sambil ngitungin berapa
mobil lewat selama dua menit sekali (yang terakhir boong)
7.
Personel cowok lebih banyak dari yang cewek
8.
Punya adegan kongres bernama ESCO (English
Students Congress) yang bisa selesai dalam waktu paling cepat dibanding organisasi
lain
9.
Di markas ada poker juga lho, kurang apa lagi…
10. Singer
alias sing ngresik-ngresik (tukang bersih-bersih) bisa didapatkan secara gratis
dan sialnya singer itu adalah gue. Bersama kakak gue tercinta Pipit. Yah mau
gimana lagi, kita ini clean freak
jadi gak nyaman aja liat base kotor
11. Cuma
Abi (male), anggota ESA yang berani jadi suster ngesot
12. Adalah
Alfian yang menggunakan kanebo sebagai handuk setelah mandi di kamar mandi base
ESA
13. Member
ESA itu unpredictable prankster, bahkan member tertua seperti Pak Sigit dan Mas
Pratik yang usianya sudah dewasa speechless
dengan kelakuan kita. Mereka cuman bisa mingkem
14. Nggak
tau kenapa, selalu ada snack di setiap rapat…
15. Tentu
aja yang paling berkesan adalah keringat yang bercucuran dalam setiap program
yang gue terlibat didalamnya. Sedikit banyak, program yang kita pegang bisa
‘menonjok’ gue untuk lebih fleksible dan ngak egois.
Sebenernya
masih ada banyak hal yang bisa diungkap, tapi karena terlalu banyak dan
sekaligus bisa membuat gue kangen masa-masa itu jadi mending nggak usah aja.
Gue nggak tau seberapa banyak kelebihan dan kekurangan ESA. Gue tau itu tapi
menjadi bagian dari keluarga ESA merupakan hal menyenangkan bagi hidup gue,
bagaimanapun orang menilai baik buruknya. Wah… mudah2an gue bisa kerja dengan
orang-orang seperti anak-anak ESA.
Yang jelas ini
yang gue rasakan, entah member lain, gue nggak begitu peduli kalopun pendapat
mereka mengenai ESA berbeda dengan apa yang gue rasakan. Bisa jadi cuma gue
yang menganggap jadi bagian dari ESA itu nyaman. Tapi nggak masalah, mungkin
karena gue juga nggak pernah punya konflik yang dalam banget. Ah bacot lagi
jadinya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar