Beberapa hari ini kegiatan gue cuma santai-santai di rumah.
Gue yang harusnya ngerjain revisian yang belum kelar malah masih enak-enakan
main-main aja. Mogimana lagi? Gue lagi nggak ada passion buat statis ngerjain
hal-hal begitu. Tapi Alhamdulillah puasa lancar. Update EXO juga… yah… lumayan.
Gue lagi tiduran aja ketika gue buka-buka twitter. Pas gue
cek timeline sih isinya malah kebanyakan update Infinite yang mau comeback
pertengahan Juli ini. Gue antisipasi aja tapi nggak banget-banget, nunggu
D-Day-nya ajalah, pikir gue begitu. Lagi agak-agak bosen kalo mereka nggak
ngelawak di variety show. Ternyata… mata gue ini liat TL dalam bentuk berbeda,
bentuk komen yang semacem “yah… MV-nya bersambung, udah ditunggu dari jaman Fir’aun
ngojek juga.” Gue pun jadi mikir, nih yang nge-tweet fans EXO, maksudnya MV EXO
yang drama yang mana sih… apa dia fans boyband lain juga yang rilis MV drama?
Tapi biasanya dia nggak pernah update selain EXO? Otak gue pun lola sampe ada
fans EXO lain mention gue, “Lu udah liat Wolf yang drama version belum? Tuh
bias lu oke juga.” Gue pun terbengong mendadak.
“Apa? Wolf Drama Version?” Tanya gue dalem hati ala-ala
sinetron. Gue nggak nyangka drama version bakalan rilis ketika fans EXO
(mungkin) udah nggak pada greget nungguin. What is SM actually? Gue pun langsung
off twitter (gue twitteran pake hape) dan beranjak ke laptop, pasang modem dan
sialnya modem lelet, nggak bisa buka Youtube. Oke. Akhirnya gue baru bisa buka
keesokan harinya setelah semaleman terancam nggak sahur karena kesiangan gegara
mikirin video musik. Yang ini bohong ding, nggak segitunya gue mikirin MV, tapi
kesiangannya bener.
Gue tontonlah itu MV-nya. Gue pun berkomentar sendiri, wah “black
pearl”, Kris tetep tinggi, ini ‘heart attack’, Luhan nggak keseleo tuh, wah, Sohee mukanya
antagonis tapi tetep cantik, ini “don’t go”, member EXO lain pada ngapain sih?
Kok bersambungnya gini, gue pun ngoceh sepanjang 3 menit 37 detik berlangsung.
Tapi lumayan, gue cukup ngerti cerita ini apaan, tentunya ditambah spekulasi-spekulasi
lain versi sendiri.
Mungkin ceritanya nggak terlalu berbeda sama film-film
Werewolf kebanyakan. Tentang manusia srigala yang menyembunyikan identitas
dirinya. Gue sering nonton film bergenre begini, bukan cuma srigala aja, ada juga
vampire, siluman ular dan bahkan robot android yang pura-pura jadi manusia normal
dan bergabung dengan manusia normal lainnya. Yah menarik karena ini EXO dan gue
suka film yang genrenya action-fictional.
Scene dimulai ketika Kris sambil bawa tas mau pamitan sama
Luhan. Backsoundnya Black Pearl, lagu favorit. Kris disini pengin pergi
ninggalin Luhan karena alasan tertentu. Dua-duanya gue simpulkan sebagai
sepasang werewolf, terbukti dengan tato atau yang lebih pantes disebut symbol
di tangan mereka yang kadang menyala-nyala sendiri. Warna nyalanya biru
agak-agak hijau gitu, mungkin bisa jadi warna lighstick kalo EXO konser. Tapi
gue nggak tau kenapa symbol bekas MAMA di pake buat jadi symbol srigala, yah
gapapa sih daripada boros design, yang nonton juga ntar pusing. Luhan-Kris ini yang
udah deket banget, yang apa-apa bareng gitulah.
![]() |
Kris: Jangan nakal ya... ntar kakak bawain oleh-oleh |
![]() |
Kembali ke cerita… alasan Kris meninggalkan Luhan belum
jelas, tapi mereka berdua berpisah bukan karena lagi berantem. Malah
kelihatannya Kris juga agak-agak ragu ninggalin Luhan. Waktu mereka berpisah
Kris bahkan sempet noleh karena khawatir sama bocah (?) itu. Mungkin dia ragu
kalo Luhan bisa aman ditinggal sendirian. Kalo Luhan ngambek gimana? Kalo Luhan
nangis gimana? Kalo Luhan begini atau begitu gimana? Dari scene ini sih lebih menggambarkan
kalo hubungan Kris-Luhan memang sangat dekat. Mungkin karena mereka berdua
adalah werewolf jadi tau masing-masing, serasa satu badan. They feel they’re
sharing one body. Tapi akhirnya Kris pergi juga karena alasan yang belum kita
tau itu.
Kalo di film-film sih biasanya ada tokoh pendamping yang
pegang konflik, mungkin Kris termasuk pemegang konflik disini. Biarlah bagian
Kris di episode selanjutnya aja karena di scene berikutnya, Kris udah nggak
nongol lagi.
Cerita berlanjut kepada Luhan yang harus mulai ngapa-ngapain
sendiri. “Heart Attack” langsung masuk, aduh lagu favorit lagi. Luhan yang
entah kenapa lagi dikejar-kejar sekelompok preman bermasker sampai pada sebuah
gedung dan melakukan kegiatan seperti mengintai, yah takut-takut kalo tiba-tiba
ada orang bawa golok yang nyamperin dia. Di saat bersamaan, seorang gadis
cantik berambut panjang, berseragam sekolah, berwajah antagonis tapi tetep oke
bernama Sohee juga berada di tempat itu. Tidak seperti Luhan yang berada dalam
pengawasan penuh, gadis itu kalem aja sambil melakukan hobinya mengamati benda
langit pake teleskop. Dia bahkan nggak tau ada adegan kejar-kejaran antara
salah satu werewolf dengan sekelompok preman tolol yang nggak bisa nangkep
mahluk sekurus itu, bahkan ngejernya rame-rame lho itu, astaghfirulloh, bego
banget.... menurut gue, disini Luhan (atau stuntman-nya) keren banget, nggak
perlu tangga langsung loncat, lari pun sambil jungkir balik. Padahal kalo di
kehidupan nyata, dikejar anjing aja boro-boro pake salto, yang ada capeknya
nggak ketulungan. Ini dikejar preman segitu banyak masih sempet pake
muter-muter segala, tapi masuk akal sih mengingat Luhan bukan manusia disini,
dia kan werewolf.
Entah berapa lama adegan kejar-kejaran itu berlangsung,
sampai malem pun Luhan masih nggak tenang, masih aja ngumpet-ngumpet biar nggak
ketauan. Sohee yang baru sadar setelah tertidur seharian karena bosan pun
memutuskan pulang. Lagipula dia kan masih sekolah jadi dia memang harus pulang.
Walopun (mungkin) Sohee sering pergi ketempat itu, malam itu dia merasa agak
aneh. Nggak biasanya lampu gedung itu kedap-kedip, tapi Sohee tetep positive thinking,
namanya gedung udah tua, bisa jadi lampunya rusak. Dia pun melanjutkan
langkahnya untuk pulang dan tiba-tiba sebuah tangan yang merupakan milik Luhan menariknya
ke sudut bangunan dan membekap mulutnya. (Bahasa gue pun mulai fiktif).
Sohee melihat beberapa orang bermasker melewatinya. Dia yang
masih takut karena nggak tau apa-apa cuma bisa diam. Setelah orang-orang
bermasker itu pergi, tangan yang menariknya tadi pun lepas. Luhan dan Sohee
sempat bertatapan sejenak, Sohee juga penuh selidik pada Luhan sedangkan Luhan
yang mikirnya nggak punya kepentingan apa-apa sama gadis itu langsung pergi.
Dia lagi dalam status darurat soalnya, nggak bisa mikir macem-macem.
Dalam film-film tentang siluman yang bergabung dengan manusia
biasanya akan melakukan penyamaran. Yah seperti vampire yang umurnya udah
ratusan bahkan ribuan tahun menyamar jadi anak belasan tahun dan sekolah trus
gabung sama remaja di jaman yang udah modern, atau kalo versi robot-robot gitu
biasanya android yang baru dibuat 2 tahun lalu tapi posturnya remaja umur 18,
trus dia secara mengejutkan bisa punya perasaan, semacem itulah. Di MV ini
peran Luhan juga nggak jauh beda. Werewolf yang seperti kita tau adalah awet
muda, mungkin sudah ratusan tahun pun bisa menyamar menyesuaikan jaman. Luhan
menyamar jadi anak sekolahan yang polos. Walopun kaget juga karena sekolah yang
dia datangi merupakan sekolah yang sama yang didatangi Sohee, gadis yang
ditemuinya semalam. Ternyata mereka bukan cuma satu sekolah atau satu kelas,
mereka bahkan berbagi bangku. Luhan tetap harus bersikap biasa meskipun dia tau
Sohee menatapnya penuh curiga. Backsoundnya “Don’t Go.”
Peran utama nggak jarang dapet simpati yang banyak. Luhan
melakukan penyamarannya dengan sempurna dan memenangkan simpati teman
sekelasnya. Dia bahkan bisa mengambil hati teman-teman sekelasnya dan
beradaptasi dengan mudah. Dia pun bergaul secara normal dengan anak-anak itu,
main bola bareng, ngajarin berantem dan gaul bareng. Nggak ada yang curiga sama
sekali sama Luhan, bahkan Sohee pun mulai bisa menerima kehadiran Luhan tanpa
ada rasa selidik. Penyamaran Luhan berhasil sampe disitu.
Sampe pada suatu malam… preman-preman bermasker itu menemukan
Luhan lagi ngumpul sama temen-temennya dan ngajakin berantem. Untungnya Sohee
yang tadi bareng mereka sudah pulang duluan jadi gadis itu nggak perlu liat
adegan kekerasan yang nggak pantes. Kali ini Luhan nggak mau lari, dia juga
udah nggak takut karena dia punya sepuluh teman lain bersamanya. Jadilah mereka
semua janjian berantem di gudang kosong, adegan berantem di film-film yang khas
anak-anak SMA banget. Singkat cerita, mereka adu jotos.
Luhan yang merupakan werewolf nggak merasa susah buat nimpukin
musuh-musuhnya. Sayangnya, teman-temannya nggak semapan dia dalam urusan
hajar-menghajar. Luhan mungkin sadar kalo dia salah ngajakin sekelompok anak
kecil berantem ngelawan preman yang memang udah pengalaman nonjokin orang.
Anak-anak itu setuju aja diajakin berantem karena dipikiran anak-anak pasti
berantem itu keren makanya mereka ngikut aja. Mereka mana tau ngapain pake
berantem segala dan sebenernya buat apa mereka berantem sama preman-preman itu?
Nah dalam keadaan terdesak melihat teman-temannya dihajar habis-habisan, jiwa
werewolf Luhan keluar, terbukti dengan symbol di tangannya yang menyala. Dengan
penuh amarah, walopun agak sempoyongan, Luhan ngelempar preman-preman itu
dengan mudah. Sialnya, salah satu temannya yaitu D.O-yang entah kenapa bermuka
seperti itu-mendekati Luhan. Karena jiwa srigala yang nggak pake mikir, Luhan
pun langsung bertindak ngelempar temennya sendiri. D.O kasian banget, udah
kelempar, kejatuhan tumpukan kardus pula. Badannya pun jadi luka-luka, bahkan
mukanya berdarah-darah.
Gue nggak tau kemana preman-preman itu pergi, tapi yang
jelas, setelah kejadian ngelempar D.O, Luhan merasa menyesal. Ditambah lagi
sikap teman-teman lain yang langsung menyalahkannya. Bahkan Chen dengan muka
lawaknya mau mukul Luhan yang langsung dicegat sama Chanyeol, temen lawaknya
juga. Luhan pun kehilangan teman-temannya lagi. Dia ditinggal sendirian di
gudang itu. Luhan pun terduduk galau menyesali perbuatannya, nyala symbol di
pergelangan tangannya juga mulai meredup. Mungkin jiwa werewolfnya mulai
terkendali.
Tak disangka Luhan, Sohee yang dia kira sudah pulang berdiri
dihadapannya. Dengan wajah agak-agak takut, agak-agak sedih Sohee tergagap
bertanya, “Kamu ini siapa?” “Tepatnya, kamu ini APA?” sambil terisak (yang gue
nggak tau alasan terisaknya kenapa) Sohee pun pergi. Mungkin Sohee disini sudah
menyukai Luhan dan dia mungkin nangis karena kecewa orang yang dia suka bukan manusia
normal, bahkan bisa melukai temannya.
MV ini pun bersambung………
Gue sangat menantikan MV selanjutnya, apalagi dengan jalan
cerita yang belum terungkap sepenuhnya seperti alasan Kris meninggalkan Luhan
dan juga peran Kai yang di teaser kok kesannya penting banget, Kai disini mau
gimana? Di teaser kan bahkan dia cium pipi Sohee, jelas bukan sekedar peran
numpang lewat kayak member EXO yang lain. Ada yang secara detail nangkep juga
hubungan teaser pertama Wolf sama drama version ini. Di teaser 1, symbol yang
menyala adalah symbol Luhan, Kris dan Kai, di drama version, mereka bertiga
dipastikan peran utama. Karena symbol itu, mungkin di episode selanjutnya Kai
akan berubah jadi werewolf, karena digigit Luhan atau Kris mungkin. Lagipula
preman bermasker belum sepenuhnya kalah, malah mereka ngebuat Sohee jadi
semacem sandera, mungkin aja adegan ini yang bikin Kai jadi werewolf. Atau
mungkin ada twist lain tentang Kris, bisa jadi Kris-lah tokoh antagonisnya. Di
teaser kan ada scene dimana foto Luhan-Kris jatuh dan pecah. Ceritanya bisa
kita tebak sendiri-sendiri deh. Yah kita tunggu aja MV part selanjutnya yang
entah kapan keluar itu. Tapi dengan EXO bikin drama version, membuktikan bahwa
mereka bukan grup yang membosankan. At least bagi gue sendiri. Tetep sih, gue masih
sangat mengantisipasi El-Dorado-nya yang full version.
Dan kenapa Beast-Infinite harus sama-sama comeback? #PUSING
mukanya D.O itu begitu soalnya dihajar sama premannya -_-
BalasHapus