Sabtu, 20 Juli 2013

Wolf MV Drama Version


Beberapa hari ini kegiatan gue cuma santai-santai di rumah. Gue yang harusnya ngerjain revisian yang belum kelar malah masih enak-enakan main-main aja. Mogimana lagi? Gue lagi nggak ada passion buat statis ngerjain hal-hal begitu. Tapi Alhamdulillah puasa lancar. Update EXO juga… yah… lumayan.
Gue lagi tiduran aja ketika gue buka-buka twitter. Pas gue cek timeline sih isinya malah kebanyakan update Infinite yang mau comeback pertengahan Juli ini. Gue antisipasi aja tapi nggak banget-banget, nunggu D-Day-nya ajalah, pikir gue begitu. Lagi agak-agak bosen kalo mereka nggak ngelawak di variety show. Ternyata… mata gue ini liat TL dalam bentuk berbeda, bentuk komen yang semacem “yah… MV-nya bersambung, udah ditunggu dari jaman Fir’aun ngojek juga.” Gue pun jadi mikir, nih yang nge-tweet fans EXO, maksudnya MV EXO yang drama yang mana sih… apa dia fans boyband lain juga yang rilis MV drama? Tapi biasanya dia nggak pernah update selain EXO? Otak gue pun lola sampe ada fans EXO lain mention gue, “Lu udah liat Wolf yang drama version belum? Tuh bias lu oke juga.” Gue pun terbengong mendadak.

“Apa? Wolf Drama Version?” Tanya gue dalem hati ala-ala sinetron. Gue nggak nyangka drama version bakalan rilis ketika fans EXO (mungkin) udah nggak pada greget nungguin. What is SM actually? Gue pun langsung off twitter (gue twitteran pake hape) dan beranjak ke laptop, pasang modem dan sialnya modem lelet, nggak bisa buka Youtube. Oke. Akhirnya gue baru bisa buka keesokan harinya setelah semaleman terancam nggak sahur karena kesiangan gegara mikirin video musik. Yang ini bohong ding, nggak segitunya gue mikirin MV, tapi kesiangannya bener.
Gue tontonlah itu MV-nya. Gue pun berkomentar sendiri, wah “black pearl”, Kris tetep tinggi, ini ‘heart attack’,  Luhan nggak keseleo tuh, wah, Sohee mukanya antagonis tapi tetep cantik, ini “don’t go”, member EXO lain pada ngapain sih? Kok bersambungnya gini, gue pun ngoceh sepanjang 3 menit 37 detik berlangsung. Tapi lumayan, gue cukup ngerti cerita ini apaan, tentunya ditambah spekulasi-spekulasi lain versi sendiri.
Mungkin ceritanya nggak terlalu berbeda sama film-film Werewolf kebanyakan. Tentang manusia srigala yang menyembunyikan identitas dirinya. Gue sering nonton film bergenre begini, bukan cuma srigala aja, ada juga vampire, siluman ular dan bahkan robot android yang pura-pura jadi manusia normal dan bergabung dengan manusia normal lainnya. Yah menarik karena ini EXO dan gue suka film yang genrenya action-fictional.
Scene dimulai ketika Kris sambil bawa tas mau pamitan sama Luhan. Backsoundnya Black Pearl, lagu favorit. Kris disini pengin pergi ninggalin Luhan karena alasan tertentu. Dua-duanya gue simpulkan sebagai sepasang werewolf, terbukti dengan tato atau yang lebih pantes disebut symbol di tangan mereka yang kadang menyala-nyala sendiri. Warna nyalanya biru agak-agak hijau gitu, mungkin bisa jadi warna lighstick kalo EXO konser. Tapi gue nggak tau kenapa symbol bekas MAMA di pake buat jadi symbol srigala, yah gapapa sih daripada boros design, yang nonton juga ntar pusing. Luhan-Kris ini yang udah deket banget, yang apa-apa bareng gitulah.
Kris: Jangan nakal ya... ntar kakak bawain oleh-oleh



Kembali ke cerita… alasan Kris meninggalkan Luhan belum jelas, tapi mereka berdua berpisah bukan karena lagi berantem. Malah kelihatannya Kris juga agak-agak ragu ninggalin Luhan. Waktu mereka berpisah Kris bahkan sempet noleh karena khawatir sama bocah (?) itu. Mungkin dia ragu kalo Luhan bisa aman ditinggal sendirian. Kalo Luhan ngambek gimana? Kalo Luhan nangis gimana? Kalo Luhan begini atau begitu gimana? Dari scene ini sih lebih menggambarkan kalo hubungan Kris-Luhan memang sangat dekat. Mungkin karena mereka berdua adalah werewolf jadi tau masing-masing, serasa satu badan. They feel they’re sharing one body. Tapi akhirnya Kris pergi juga karena alasan yang belum kita tau itu.
Kalo di film-film sih biasanya ada tokoh pendamping yang pegang konflik, mungkin Kris termasuk pemegang konflik disini. Biarlah bagian Kris di episode selanjutnya aja karena di scene berikutnya, Kris udah nggak nongol lagi.

Cerita berlanjut kepada Luhan yang harus mulai ngapa-ngapain sendiri. “Heart Attack” langsung masuk, aduh lagu favorit lagi. Luhan yang entah kenapa lagi dikejar-kejar sekelompok preman bermasker sampai pada sebuah gedung dan melakukan kegiatan seperti mengintai, yah takut-takut kalo tiba-tiba ada orang bawa golok yang nyamperin dia. Di saat bersamaan, seorang gadis cantik berambut panjang, berseragam sekolah, berwajah antagonis tapi tetep oke bernama Sohee juga berada di tempat itu. Tidak seperti Luhan yang berada dalam pengawasan penuh, gadis itu kalem aja sambil melakukan hobinya mengamati benda langit pake teleskop. Dia bahkan nggak tau ada adegan kejar-kejaran antara salah satu werewolf dengan sekelompok preman tolol yang nggak bisa nangkep mahluk sekurus itu, bahkan ngejernya rame-rame lho itu, astaghfirulloh, bego banget.... menurut gue, disini Luhan (atau stuntman-nya) keren banget, nggak perlu tangga langsung loncat, lari pun sambil jungkir balik. Padahal kalo di kehidupan nyata, dikejar anjing aja boro-boro pake salto, yang ada capeknya nggak ketulungan. Ini dikejar preman segitu banyak masih sempet pake muter-muter segala, tapi masuk akal sih mengingat Luhan bukan manusia disini, dia kan werewolf.



Entah berapa lama adegan kejar-kejaran itu berlangsung, sampai malem pun Luhan masih nggak tenang, masih aja ngumpet-ngumpet biar nggak ketauan. Sohee yang baru sadar setelah tertidur seharian karena bosan pun memutuskan pulang. Lagipula dia kan masih sekolah jadi dia memang harus pulang. Walopun (mungkin) Sohee sering pergi ketempat itu, malam itu dia merasa agak aneh. Nggak biasanya lampu gedung itu kedap-kedip, tapi Sohee tetep positive thinking, namanya gedung udah tua, bisa jadi lampunya rusak. Dia pun melanjutkan langkahnya untuk pulang dan tiba-tiba sebuah tangan yang merupakan milik Luhan menariknya ke sudut bangunan dan membekap mulutnya. (Bahasa gue pun mulai fiktif).

Sohee melihat beberapa orang bermasker melewatinya. Dia yang masih takut karena nggak tau apa-apa cuma bisa diam. Setelah orang-orang bermasker itu pergi, tangan yang menariknya tadi pun lepas. Luhan dan Sohee sempat bertatapan sejenak, Sohee juga penuh selidik pada Luhan sedangkan Luhan yang mikirnya nggak punya kepentingan apa-apa sama gadis itu langsung pergi. Dia lagi dalam status darurat soalnya, nggak bisa mikir macem-macem.

Dalam film-film tentang siluman yang bergabung dengan manusia biasanya akan melakukan penyamaran. Yah seperti vampire yang umurnya udah ratusan bahkan ribuan tahun menyamar jadi anak belasan tahun dan sekolah trus gabung sama remaja di jaman yang udah modern, atau kalo versi robot-robot gitu biasanya android yang baru dibuat 2 tahun lalu tapi posturnya remaja umur 18, trus dia secara mengejutkan bisa punya perasaan, semacem itulah. Di MV ini peran Luhan juga nggak jauh beda. Werewolf yang seperti kita tau adalah awet muda, mungkin sudah ratusan tahun pun bisa menyamar menyesuaikan jaman. Luhan menyamar jadi anak sekolahan yang polos. Walopun kaget juga karena sekolah yang dia datangi merupakan sekolah yang sama yang didatangi Sohee, gadis yang ditemuinya semalam. Ternyata mereka bukan cuma satu sekolah atau satu kelas, mereka bahkan berbagi bangku. Luhan tetap harus bersikap biasa meskipun dia tau Sohee menatapnya penuh curiga. Backsoundnya “Don’t Go.”

Peran utama nggak jarang dapet simpati yang banyak. Luhan melakukan penyamarannya dengan sempurna dan memenangkan simpati teman sekelasnya. Dia bahkan bisa mengambil hati teman-teman sekelasnya dan beradaptasi dengan mudah. Dia pun bergaul secara normal dengan anak-anak itu, main bola bareng, ngajarin berantem dan gaul bareng. Nggak ada yang curiga sama sekali sama Luhan, bahkan Sohee pun mulai bisa menerima kehadiran Luhan tanpa ada rasa selidik. Penyamaran Luhan berhasil sampe disitu.



Sampe pada suatu malam… preman-preman bermasker itu menemukan Luhan lagi ngumpul sama temen-temennya dan ngajakin berantem. Untungnya Sohee yang tadi bareng mereka sudah pulang duluan jadi gadis itu nggak perlu liat adegan kekerasan yang nggak pantes. Kali ini Luhan nggak mau lari, dia juga udah nggak takut karena dia punya sepuluh teman lain bersamanya. Jadilah mereka semua janjian berantem di gudang kosong, adegan berantem di film-film yang khas anak-anak SMA banget. Singkat cerita, mereka adu jotos.


Luhan yang merupakan werewolf nggak merasa susah buat nimpukin musuh-musuhnya. Sayangnya, teman-temannya nggak semapan dia dalam urusan hajar-menghajar. Luhan mungkin sadar kalo dia salah ngajakin sekelompok anak kecil berantem ngelawan preman yang memang udah pengalaman nonjokin orang. Anak-anak itu setuju aja diajakin berantem karena dipikiran anak-anak pasti berantem itu keren makanya mereka ngikut aja. Mereka mana tau ngapain pake berantem segala dan sebenernya buat apa mereka berantem sama preman-preman itu? Nah dalam keadaan terdesak melihat teman-temannya dihajar habis-habisan, jiwa werewolf Luhan keluar, terbukti dengan symbol di tangannya yang menyala. Dengan penuh amarah, walopun agak sempoyongan, Luhan ngelempar preman-preman itu dengan mudah. Sialnya, salah satu temannya yaitu D.O-yang entah kenapa bermuka seperti itu-mendekati Luhan. Karena jiwa srigala yang nggak pake mikir, Luhan pun langsung bertindak ngelempar temennya sendiri. D.O kasian banget, udah kelempar, kejatuhan tumpukan kardus pula. Badannya pun jadi luka-luka, bahkan mukanya berdarah-darah.



Gue nggak tau kemana preman-preman itu pergi, tapi yang jelas, setelah kejadian ngelempar D.O, Luhan merasa menyesal. Ditambah lagi sikap teman-teman lain yang langsung menyalahkannya. Bahkan Chen dengan muka lawaknya mau mukul Luhan yang langsung dicegat sama Chanyeol, temen lawaknya juga. Luhan pun kehilangan teman-temannya lagi. Dia ditinggal sendirian di gudang itu. Luhan pun terduduk galau menyesali perbuatannya, nyala symbol di pergelangan tangannya juga mulai meredup. Mungkin jiwa werewolfnya mulai terkendali.

Tak disangka Luhan, Sohee yang dia kira sudah pulang berdiri dihadapannya. Dengan wajah agak-agak takut, agak-agak sedih Sohee tergagap bertanya, “Kamu ini siapa?” “Tepatnya, kamu ini APA?” sambil terisak (yang gue nggak tau alasan terisaknya kenapa) Sohee pun pergi. Mungkin Sohee disini sudah menyukai Luhan dan dia mungkin nangis karena kecewa orang yang dia suka bukan manusia normal, bahkan bisa melukai temannya.

MV ini pun bersambung………

Gue sangat menantikan MV selanjutnya, apalagi dengan jalan cerita yang belum terungkap sepenuhnya seperti alasan Kris meninggalkan Luhan dan juga peran Kai yang di teaser kok kesannya penting banget, Kai disini mau gimana? Di teaser kan bahkan dia cium pipi Sohee, jelas bukan sekedar peran numpang lewat kayak member EXO yang lain. Ada yang secara detail nangkep juga hubungan teaser pertama Wolf sama drama version ini. Di teaser 1, symbol yang menyala adalah symbol Luhan, Kris dan Kai, di drama version, mereka bertiga dipastikan peran utama. Karena symbol itu, mungkin di episode selanjutnya Kai akan berubah jadi werewolf, karena digigit Luhan atau Kris mungkin. Lagipula preman bermasker belum sepenuhnya kalah, malah mereka ngebuat Sohee jadi semacem sandera, mungkin aja adegan ini yang bikin Kai jadi werewolf. Atau mungkin ada twist lain tentang Kris, bisa jadi Kris-lah tokoh antagonisnya. Di teaser kan ada scene dimana foto Luhan-Kris jatuh dan pecah. Ceritanya bisa kita tebak sendiri-sendiri deh. Yah kita tunggu aja MV part selanjutnya yang entah kapan keluar itu. Tapi dengan EXO bikin drama version, membuktikan bahwa mereka bukan grup yang membosankan. At least bagi gue sendiri. Tetep sih, gue masih sangat mengantisipasi El-Dorado-nya yang full version.


Dan kenapa Beast-Infinite harus sama-sama comeback? #PUSING

1 komentar:

  1. mukanya D.O itu begitu soalnya dihajar sama premannya -_-

    BalasHapus