Rabu, 16 April 2014

Wisuda : Sebuah Kekalahan atau Sikap Mengalah?

Tanggal 12 kemaren gue resmi di wisuda. Tapi momen ‘membahagiakan ‘ itu bukan hal yang excited buat gue. Kenapa? Karena dengan wisuda gue harus mengakui kekuatan keinginan orang tua gue. Harusnya bangga sih, orang tua selalu support agar gue lulus, tapi entah kenapa itu bukan yang ada di hati gue. Justru karena support itulah gue merasa gue telah kalah.
Ya. Gue resmi kalah telak. Pertama, gue harus kalah dengan birokrasi kampus yang menurut gue bukanlah birokrasi yang bagus. Gue mencoba idealis dengan hal itu tapi ternyata idealism gue seperti berakhir ketika gue wisuda. Gue mengikuti birokrasi yang nggak sesuai dengan idealism gue. Kedua, masih masalah idealism, gue harus kalah dengan dosen pembimbing yang sebenernya nggak membimbing, bahkan cenderung ngerepotin.

Sabtu, 05 April 2014

Outdoor Activity

Suatu ketika gue lagi chit-chat sama seorang temen cewe gue, yang nggak akrab-akrab banget sih, tapi sering ketemu. Dan obrolan kami sampai pada topik yang paling manis, masalah pacar.
Kebetulan dia udah punya pacar, obrolannya pun udah kemana-mana dari ngomongin masalah nikah sampe bulan madu. Gue sebagai pendengar ya cuma ngikutin aja, kadang juga ngasih tanggepan. Obrolan kami biasa aja sih, dia juga nggak ngeledekin atau semacemnya ketika gue jujur gue belum punya pacar. Kalopun ngeledekin, gue juga beneran nggak peduli. Punya pacar bukan prioritas gue untuk saat ini.