Minggu, 20 Oktober 2013

How Are You Guys PPL Gila?



Ya Alloh, udah berapa juta tahun kita nggak ketemu guys? Masih ingatkah kalian sama aku? Anak bungsu paling manis yang tergabung dalam PPL Gila di SMP 1 Sumbang tahun 2011 lalu? Inget kan? Inget dong. Harus. Karena wajahku ini wajah yang tidak bisa dilupakan yang biarpun punya muka semulus bokong bayi tapi bisa berubah sangat pecicilan kalo diperlukan. Nah… udah inget kan.? This is me. Annis Fitri Zam Zami aka Anis (Anak manis) #hahahaha.
Nggak tau kenapa disaat kerjaan lagi numpuk setumpuk-tumpuknya kok jadi inget kalian. Jadi deh akhirnya curhat. Sekarang aku baik-baik aja biarpun aku belum sarjana. Kalian yang udah sarjana harusnya lebih baik dong? Amin. Apalagi yang udah nikah, hmmm… udah punya keluarga tapi semoga nggak lupa sama kebersamaan kita dikala suka maupun duka. Lebay? Emang. Iyain aja lah.

Eniwe, masih pada gilakah kalian? Kalo udah waras, harap gila lagi aja yah, biar sama. Aku masih gila kok, tenang aja, masih jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh dari kata waras. Jadi kalo nanti mungkin kita bisa reunion, stok gila kita masih penuh dan kembali mengenang masa-masa gila di SMP 1 itu.
Ada (banyak) kenangan yang masih tersimpan kuat di memori aku ini. Masa-masa diomelin karena aku nggak berkelakuan layaknya seorang guru, malah kelakuannya lebih childish daripada murid. Ada juga masa-masa jaga posko dengan ‘pasangan’ setiaku si Ibud aka Budi yang selalu paling semangat kalo poskonya di koperasi setiap Rabu. Nggak ketinggalan masa-masa pulang sore dengan tukang ojek setiaku yang mukanya mirip Kristen Stewart, Yeni. Akibat pulang sore hampir tiap hari selama tiga bulan itulah berat badanku turun 4 kilogram, makasih. Diet (?????) yang sangat berhasil padahal nggak disengaja. Lalu apa lagi yah??? Tentu aja masa-masa ikut kegiatan di sekolah. Oktober bergoyang juga aku nggak lupa. Makan-makannya.
Aku juga inget gimana frustasinya aku kalo harus upacara setiap Senin. Udah panas, siswa pada berisik, lama lagi. Tapi kok kalian bisa kuat yah… hahaha, keren juga. Nggak kalah frustasinya sih saat Jum’at pulang maghrib karena ikut ekskul Pramuka yang malah bikin aku nostalgila masa-masa aku masih sekolah. Juga masih tersimpan jelas di memoriku waktu kita ada konflik sama guru lokal bahkan sama pembimbing sendiri, cobaan nggak tanggung-tanggung banget. Tapi kebersamaan kita toh bisa menyelesaikan semuanya. That makes our group strong.
Kayaknya kita semua nggak akan bisa ngelupain hari terakhir kita di SMP 1 Sumbang. Hari dimana kita bikin acara perpisahan yang sukses buat kalian banjir air mata. Bahkan guru-guru pun ikutan nangis. Itu artinya kedatangan kita berkesan ya guys, konflik ada, emosi ada, kelucuan dan kegokilan udah pasti ada, dan pastinya rasa haru yang nggak ketinggalan. Masih tertancap kuat di otak ini drama ‘Baturaden ‘ yang bikin anak-anak ketawa nggak habis-habis, drama yang setiap latihan endingnya beda-beda, drama yang bisa bikin Vina dengan kumis ulet bulunya dan nabila dengan topi merahnya jadi lebih ganteng, drama yang bikin Rina jadi gadis berkelakuan ekstrem dan bikin ilfil, drama yang bikin Mas Kipli punya istri cantik (hahaha sumpah lucu banget), drama yang bikin Risna dan Yeni jadi ibu-ibu cucok, dan juga drama yang bikin aku keselek pas lagi mimun aqua. Ah, memori itu, perpisahan itu aku MC-nya lho… (lalu??? Masalah buat lo?) Tentu saja yang paling diingat adalah penampilan kita pas Encore nyanyi ‘Kau dan Aku’. Yang bikin aku nggak nyangka lagi, anak-anak SMP 1 Sumbang juga exited ikut berpartisipasi sama kegiatan kita jadi aku merasa ternyata usaha dan kerja keras kita dihargai. Memang kita udah jarang ketemu, udah nggak pernah juga ke SMP 1 Sumbang.
Sekarang kalian sibuk masing-masing, dengan karir, dengan pasangan ataupun keluarga. Aku juga sibuk dengan urusan sendiri. Tapi yang perlu diingat guys, kalian yang lebih seperti kakak-kakakku, tiga bulan bukan waktu yang lama ataupun sebentar, tapi memori kita banyak. Memori canggungnya awal perkenalan, memori saat penentuan ketua dan posisi lain, memori saat kita pernah nggak kompak juga memori dalam mengatasi nggak kekompakan itu yang paling nggak bisa bikin kita sedikit lebih toleran dan bertanggung jawab. Tiga bulan juga waktu kita saling belajar, saling menjaga satu sama lain karena pada saat itu, kita adalah satu keluarga yang kalo satu sakit, yang lain juga ikut sakit. Meskipun  sekarang kita udah bukan ‘keluarga’ lagi, tapi aku yakin rasa kekeluargaan kita masih ada.
Rasanya terkesan emosional, lebay ataupun cengeng banget ya aku nulis kayak gini. Tapi ini cara aku buat sekedar kangen masa itu. Entah sekarang bagaimana kalian, toh kalian pernah ada dalam hidupku melalui cara pertemuan yang seperti itu, bersama-sama jadi guru di SMP 1 Sumbang.
Eh ngomong-ngomong, kalian masih pada gila kan?

1 komentar: