Ya Alloh, udah berapa juta tahun
kita nggak ketemu guys? Masih ingatkah kalian sama aku? Anak bungsu paling
manis yang tergabung dalam PPL Gila di SMP 1 Sumbang tahun 2011 lalu? Inget
kan? Inget dong. Harus. Karena wajahku ini wajah yang tidak bisa dilupakan yang
biarpun punya muka semulus bokong bayi tapi bisa berubah sangat pecicilan kalo
diperlukan. Nah… udah inget kan.? This is me. Annis Fitri Zam Zami aka Anis
(Anak manis) #hahahaha.
Nggak tau kenapa disaat kerjaan
lagi numpuk setumpuk-tumpuknya kok jadi inget kalian. Jadi deh akhirnya curhat.
Sekarang aku baik-baik aja biarpun aku belum sarjana. Kalian yang udah sarjana
harusnya lebih baik dong? Amin. Apalagi yang udah nikah, hmmm… udah punya
keluarga tapi semoga nggak lupa sama kebersamaan kita dikala suka maupun duka.
Lebay? Emang. Iyain aja lah.
Eniwe, masih pada gilakah kalian?
Kalo udah waras, harap gila lagi aja yah, biar sama. Aku masih gila kok, tenang
aja, masih jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh dari kata waras. Jadi kalo nanti mungkin
kita bisa reunion, stok gila kita masih penuh dan kembali mengenang masa-masa
gila di SMP 1 itu.
Ada (banyak) kenangan yang masih
tersimpan kuat di memori aku ini. Masa-masa diomelin karena aku nggak
berkelakuan layaknya seorang guru, malah kelakuannya lebih childish daripada murid. Ada juga masa-masa jaga posko dengan
‘pasangan’ setiaku si Ibud aka Budi yang selalu paling semangat kalo poskonya
di koperasi setiap Rabu. Nggak ketinggalan masa-masa pulang sore dengan tukang
ojek setiaku yang mukanya mirip Kristen Stewart, Yeni. Akibat pulang sore
hampir tiap hari selama tiga bulan itulah berat badanku turun 4 kilogram,
makasih. Diet (?????) yang sangat berhasil padahal nggak disengaja. Lalu apa
lagi yah??? Tentu aja masa-masa ikut kegiatan di sekolah. Oktober bergoyang
juga aku nggak lupa. Makan-makannya.
Aku juga inget gimana frustasinya
aku kalo harus upacara setiap Senin. Udah panas, siswa pada berisik, lama lagi.
Tapi kok kalian bisa kuat yah… hahaha, keren juga. Nggak kalah frustasinya sih saat
Jum’at pulang maghrib karena ikut ekskul Pramuka yang malah bikin aku
nostalgila masa-masa aku masih sekolah. Juga masih tersimpan jelas di memoriku
waktu kita ada konflik sama guru lokal bahkan sama pembimbing sendiri, cobaan
nggak tanggung-tanggung banget. Tapi kebersamaan kita toh bisa menyelesaikan
semuanya. That makes our group strong.
Kayaknya kita semua nggak akan
bisa ngelupain hari terakhir kita di SMP 1 Sumbang. Hari dimana kita bikin
acara perpisahan yang sukses buat kalian banjir air mata. Bahkan guru-guru pun
ikutan nangis. Itu artinya kedatangan kita berkesan ya guys, konflik ada, emosi
ada, kelucuan dan kegokilan udah pasti ada, dan pastinya rasa haru yang nggak
ketinggalan. Masih tertancap kuat di otak ini drama ‘Baturaden ‘ yang bikin anak-anak
ketawa nggak habis-habis, drama yang setiap latihan endingnya beda-beda, drama
yang bisa bikin Vina dengan kumis ulet bulunya dan nabila dengan topi merahnya
jadi lebih ganteng, drama yang bikin Rina jadi gadis berkelakuan ekstrem dan
bikin ilfil, drama yang bikin Mas Kipli punya istri cantik (hahaha sumpah lucu
banget), drama yang bikin Risna dan Yeni jadi ibu-ibu cucok, dan juga drama
yang bikin aku keselek pas lagi mimun aqua. Ah, memori itu, perpisahan itu aku
MC-nya lho… (lalu??? Masalah buat lo?) Tentu saja yang paling diingat adalah
penampilan kita pas Encore nyanyi ‘Kau dan Aku’. Yang bikin aku nggak nyangka
lagi, anak-anak SMP 1 Sumbang juga exited
ikut berpartisipasi sama kegiatan kita jadi aku merasa ternyata usaha dan kerja
keras kita dihargai. Memang kita udah jarang ketemu, udah nggak pernah juga ke
SMP 1 Sumbang.
Sekarang kalian sibuk
masing-masing, dengan karir, dengan pasangan ataupun keluarga. Aku juga sibuk
dengan urusan sendiri. Tapi yang perlu diingat guys, kalian yang lebih seperti
kakak-kakakku, tiga bulan bukan waktu yang lama ataupun sebentar, tapi memori
kita banyak. Memori canggungnya awal perkenalan, memori saat penentuan ketua
dan posisi lain, memori saat kita pernah nggak kompak juga memori dalam
mengatasi nggak kekompakan itu yang paling nggak bisa bikin kita sedikit lebih
toleran dan bertanggung jawab. Tiga bulan juga waktu kita saling belajar,
saling menjaga satu sama lain karena pada saat itu, kita adalah satu keluarga
yang kalo satu sakit, yang lain juga ikut sakit. Meskipun sekarang kita udah bukan ‘keluarga’ lagi,
tapi aku yakin rasa kekeluargaan kita masih ada.
Rasanya terkesan emosional, lebay
ataupun cengeng banget ya aku nulis kayak gini. Tapi ini cara aku buat sekedar
kangen masa itu. Entah sekarang bagaimana kalian, toh kalian pernah ada dalam
hidupku melalui cara pertemuan yang seperti itu, bersama-sama jadi guru di SMP
1 Sumbang.
Eh ngomong-ngomong, kalian masih
pada gila kan?
gila kita sudah mendarah daging :-)
BalasHapus