Minggu, 05 Mei 2013

DEBUT NONTON MUBANK




Gue nggak tau harus mulai darimana, harus bagian yang mana aja atau gimana pada akhirnya. Tapi yang gue mau tegasin di sini adalah hal yang nggak terduga sama sekali, hal yang extremely amazing and memorable, yang pasti hal yang bikin orang gila jadi waras. Nah apaan itu…
Jadi… gue bukanlah pemeran utama. Gue cuman bahagia dengan apa yang peran utama ini lakukan. Peran utama ini adalah temen-temen gue sendiri. Sebut saja Tia dan Diah, dua sodari gue yang seleranya sebelas duabelas tigabelaslah sama gue yaitu KPop. Kita ini fans yang cukup setia, yah meskipun bukan fans yang punya banyak budget tapi kita tau banyak tentang berbagai hal yang kita suka. Darimana lagi kalo bukan dari internet? Gue bukan mau bahas internetnya, gue tetep mau bahas pengalaman seputar KPop.

Maret 2013 kemaren tepatnya tanggal 9 adalah hari dimana Music Bank pertama kali show di Jakarta. Fans Kpop tentunya pada antusias dong? Termasuk kita ini. Awalnya biasalah, labil, masih galau antara mau nonton atau nggak. Gue juga termasuk galau sih. Bayangin aja ada Beast, Infinite, Shinee disitu, 3 boyband favorit gue. Belum lagi ada S4, Teen Top, Suju, 2PM sama Sistar yang gue juga suka, mana bisa gue relain buat nggak nonton? Itu mulanya. Gue tetep nggak bisa depart ke Jakarta karena yah you know me so well skripsi gue-yang udah mau membusuk itu- belum kelar. Tia, Diah dan satu lagi yang beneran nggak ikut, Silvi juga niatnya udah mau nggak ikut karena alesan masing-masing. Tapi Tuhan emang bisa ngapain aja termasuk bisa merubah hati seseorang. Adalah kompetisi memenangkan tiket diamond dari salah satu sponsor MuBank Jakarta yaitu Pocari Sweat yang mengadakan kuis untuk event ini. Kecuali gue, semua orang niat banget ikut. Semua persyaratan pun diusahain lengkap. Bahkan Diah sampe berubah jadi superhero yang aduh gue selalu pengin ketawa aja kalo liat adegan itu. Kuis pocari sweat ini merupakan foto kontes gila-gilaan, gila kostum, gila ekspresi bahkan sampe gila orangnya (mungkin). Dari kecintaan itulah sampe dikatain orang gila sama the children next door. Sepanjang dua puluh satu tahun pertama kali dikatain orang gila gimana rasanya? Yah begitulah. Tapi bocah-bocah itu akhirnya pada ngikut foto gila-gilaan juga. Mungkin mereka baru pertama kali menemukan mbak-mbak kosan yang se-ekstrem ini. Alhasil, mereka malah pada nge-fans sama Diah si Pocari Girl. #Apakabardunia?
Singkat cerita… mereka gagal dapetin itu tiket. Padahal pengorbanan udah sedemikian rupa banget. Upload setiap sekian menit sekali sampe ada salah satu user yang menjudge foto yang kita (WHAT? KITA?) plagiat. Tapi yah mau gimana lagi, nggak dapet ya akhirnya udah pasti nggak nonton. Lagi-lagi itu cuma permulaan.
Setelah diamond tiket itu tinggal kenangan… kita semua sepakat untuk nggak nonton. Silvi juga memutuskan untuk mudik ke Pemalang. Tapi lagi-lagi Tuhan bisa mengubah hati manusia kapan aja. Sehari sebelum konser, Diah dan Tia kembali menggalau. Tia sih terserah Diah, tapi Diah juga terserah Tia. Aduh kan ribet lagi kayak ABG enam belas tahun labil gitu-lah. Diah bahkan sampe memorandum dirinya sendiri kalo proposal ini begini dia berangkat, terus ada kuliah juga terus lagi ada JC juga. Dari segi itulah, mereka memutuskan untuk nggak nonton dan nggak mengungkit-ngungkit tentang MuBank.
Dan untuk sekian kalinya, Tuhan Yang Maha Besar mengubah hati seseorang. Pas tanggal sembilan Maret pagi-pagi itu, gue baru bangun tidur terus mandi, Tia ketuk-ketuk pintu kamar gue. Gue buka dong ada apa dia pagi-pagi menginvasi kegiatan gue nyisir rambut. Dipikiran gue waktu itu sih Tia nggak mungkin nganterin senapan ke kamar gue secara kita berdua bukan kriminal. Dengan malu-malu yang nggak malu-maluin dia bilang gini, “Boleh pinjem duitnya nggak lima puluh ribu?”
“Oh bentar,” jawab gue sok kaya. Gue langsung mengambil dompet dan mengacak-acak isinya. Ketemulah duit seratus ribuan terus gue teriak, “Ada lima puluhan nggak?” tanya gue minta kembalian. Tia bilang nggak ada, pas dia bilang kayak gitu eh gue nemu deh itu selembar biru yang bisa buat hidup tiga sampe empat hari. Tia pun akhirnya pinjem uang dari gue. Saat itu gue nggak tau apa alesan dia minjem duit itu. Beberapa menit kemudian gue menemukan alesan itu, Tia, bersama Diah bersama seorang lagi Thea, akhirnya nekat ke Jakarta tanpa tujuan yang jelas. Sampe titik itu, mereka belum pasti nonton MuBank. Gue juga kaget sih, ngapain mereka kesana tapi yah namanya juga ke Jakarta karena ada MuBank, perlu alesan apa lagi? Gue cuman kaget aja kemaren mereka galau total tingkat internasional, hari-H malah mutusin buat berangkat. Aigoo….
Perjalanan nekat emang bukan perjalanan yang mulus. Mereka nggak segampang itu naik-turun kendaraan umum. Tapi yah… demi oppadeul dan dongsaengdeul, apalah arti kereta ekonomi? Gue sendiri nggak tau detailnya bagaimana, tapi yah yang namanya berangkat dadakan, persiapan dadakan, waktu juga dadakan, they didn’t make it in time. Kira-kira mereka berangkat dari purwokerto jam Sembilan atau sepuluh lebih sekian kalo nggak salah, sampe Jakarta tuh udah kaya mau recording Running Man, udah malem banget. Sesampainya di GBK, tempat dimana MuBank digelar -yang dari awal gue lupa kenapa nggak dijelasin-oke lupakan- mereka udah ketinggalan. BANGET. Malah mereka bertiga menemukan beberapa penonton udah pada pulang. Ada pula yang menganggap mereka panitia. Perjuangan nggak sampe disitu tentunya.
Setelah sekian lamanya bergelandang nggak jelas di pelataran GBK, mereka mulai udah pada capek, yah udah pasrah gitu. Tapi hati mereka untuk sekian kalinya berubah. Dari luar GBK mereka bisa mendengar suara siapa yang ada di dalam sana. It was SHINee. Atas dasar itulah mereka mencoba cari celah, mereka udah di Jakarta, udah di depan GBK, suara SHINee udah terdengar jelas, tinggal selangkah lagi, harusnya ada celah.
Harusnya………

Ada…

Harusnya sih………

Ada…

Celah…

Dan…

Ternyata……

ADA!!!

Finally…………

Gue nggak tau secara mendetail, tapi celah itu di dapat dengan membayar seratus ribu buat tiga orang dan nggak tanggung-tanggung, mereka bisa ke wilayah festival. Apalah artinya diamond tiket yang hilang itu. Buat gue yang nggak ngalamin hal itu pun rasanya seneng banget. Festival itu depan panggung men, lu bisa liat kaki mereka aigoo. Dengan semangat berapi-api, tiga gadis labil berfandom shawol itu masuk venue dengan sukses. Sayangnya… saat mereka tepat menginjakan kaki mereka, MC-nya ngomong begini “Itulah tadi penampilan dari SHINee…” what the…. Mereka masuk karena SHINee tapi saat mereka udah masuk SHINee malah… ah sudahlah drama sekali jadinya. Fandom mereka pun berakhir random. Siapa aja yang tampil mereka teriakin. Bahkan Diah dengan songongnya mengira Donghae Suju itu panitia. “Pantesan ganteng banget,” dia bilang begitu.
Gue persingkat lagi ceritanya langsung ke encore aja. Semua guest stars kan keluar semua tuh. Akhirnya, mereka bisa menatap langsung Onew sama Taemin, sama Key juga kalo nggak salah, kalo salah ya maafin. Minho sama Jonghyun tuh di sisi lain jadi mereka nggak bisa liat secara jelas. Tapi masih asik sih seperti yang gue bilang tadi fandom mereka udah nggak jelas. Ada Infinite sama Beast nyaperin ke sisi mereka, udah lah nggak beraturan lagi kelakuan, ada yang manjat-manjat pager segala. Apalagi pas ada personel Infinite yang namanya satu huruf doang, si L. Gue udah nggak tau gimana harus mengungkapkannya. Semua berakhir dengan indahnya. Di akhir acara, mereka bertiga ketemuan sama Jayud, Hottest yang juga tengah menikmati rangkaian acara MuBank setelah sama-sama galau sebelumnya.
Nggak sampe disitu ceritanya. Perjalanan pulang pun nggak begitu mulus. Mereka galau mau naik bis ekonomi dengan tiket delapan puluh lima ribu atau hengkang ke terminal lain yang bisa lebih murah. Saat-saat itulah, mereka bertiga saking galaunya nggak tau arah, apalagi dapet kabar 2PM sama SHINee ke Monas. Udah dong itu tambah kacau pikiran, perut bahkan hampir mendekati kosong. Tapi mungkin kesempatan ketemu oppadeul dan dongsaengdeul belum saatnya, mereka akhirnya mau nggak mau pake bis yang tiketnya 85ribu setelah sempet diancam ditelan preman. Wuahhhhh.
Dengan membawa bukti berupa video yang nggak layak disebut fancam, mereka heboh setelah sampe di kosan. Gue nggak perlu tanya mereka mandi atau nggak karena itu nggak pengaruh. Pulang dengan selamat dan antusias cerita aja udah Alhamdulillah deh. Gue bisa menyimpulkan begini, nggak usah terlalu banyak mikir, karena ada jalan di balik kenekatan. Dan lu nggak akan tau kapan Tuhan akan merubah hati dan keputusanmu. Tapi yang gue liat disini adalah keseriusan dan antusias terhadap sesuatu yang buat orang lain mungkin biasa aja tapi buat kita… kata-kata luar biasa pun nggak cukup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar