Berfikir tentang kewibawaan, apa yang ada di pikiran
kalian? Suara berat? Wajah garang dan di takuti? Gue nggak tau itu. Bagi gue
wibawa itu power atau kekuatan, dan ngomongin kekuatan, gue yakin kalian setuju
kekuatan bukan hanya berarti kekuatan fisik. Kekuatan atau power itu berasal
dari mana aja. Jadi gue simpulkan, untuk jadi orang yang berwibawa, lo harus
jadi orang yang kuat.
Terus apa gunanya wibawa itu? Jawabannya: Menguasai.
Contohnya yang paling simple, yang paling sering berseliweran di kehidupan gue
sehari-hari adalah wibawa seorang guru. Semua temen gue berpendapat sama
tentang wibawa itu. jangan jadi guru yang terlihat mudah kalo ingin terlihat
berwibawa. Nah terus gimana caranya biar nggak terlihat mudah? Sesekali galak?
Jaga jarak dengan murid atau mengintimidasi murid-murid kalau guru adalah guru
dan murid tetep murid, harus ada batasannya. Itu cara-cara yang menurut gue
bukanlah cara untuk jaga wibawa.
Gue pernah punya penalaman pas PPL di salah satu SMP
deket kampus gue. Saat itu, gue yakin bahwa temen-temen satu kelompok
sependapat bahwa gue nggak punya wibawa buat nge-handle murid-murid. Gimana mereka
mau yakin kalo kelakuan gue pas di sekolah nggak jauh beda sama murid? Malah kita
main bareng. Ibarat bahasa paling kasarnya, gue bisa “anjing-anjingan” sama
murid di sana. Jauh dari kesan wibawa, itulah gue.
Tapi apa murid-murid di situ benar-benar menganggap
gue mudah? NGGAK SAMA SEKALI. Malah gue pernah bikin preman sekolah bisa
ngomong jujur. Cuma sama gue sih, karena simple alasannya, itu anak merasa
nyaman dan tau gue nggak ember, nggak bakal juga langsung nyalahin. Ketika semua
guru tanya dia berantem, dia menolak dengan tegas kalo dia cuma jatuh. Dan ketika
gue tanya apakah dia berantem, dia jawab iya, karena ada masalah. Sesimple itu.
gue pun jadi bisa mengontrol anak itu buat tetap tenang dan nggak usah
terburu-buru.
Apakah cuma sejauh it uterus gue jadi punya wibawa
di mata anak-anak? Well, gimana ngejelasinnya ya? Yang jelas, gue nggak pernah
membuat jarak dengan mereka. Mungkin karena udah SMP kali ya jadi paling nggak
mereka emang udah di ajarin untuk menghormati orang lain termasuk gue, yang
saat itu jadi guru mereka. Meskipun gue terlihat gampang, mereka tetep nggak
macem-macem tuh, gue merasa mereka respek, menghargai gue.
Bukan cuma dalam kehidupan guru-murid aja sih, tapi
wibawa itu sebenernya berasal dari diri sendiri. Untuk apa kita berwibawa dan
gimana caranya ya kita sendiri yang tau. Kita pantas atau nggak disebut
berwibawa meskipun kita nggak ada jarak, bisa menilai sendiri. Karena menurut
gue, wibawa itu bukan dalam menjaga jarak tapi karena suatu kenyamanan yang
diberikan untuk orang lain.
Semua berita yang ada di website anda sangat menarik perhatian untuk di simak, salam sehat. . . !! Semoga beritanya dapat bermanfaat! share ya gan, thanks nih!!
BalasHapus