Jadi jobless setelah lulus emang menyiksa
batin. Bener-bener menguji kesabaran. Apalagi di rumah yang orang seisinya
nggak punya pemikiran kayak gue. Bukan cuma beda pendapat aja, tapi lebih ke
menyalahkan pendapat gue.
Yah, entah karena gue
nggak tau malu atau sebenernya gue emang nggak punya kualitas, gue selalu
diposisikan sebagai orang paling bego di rumah. Pengin gue mengutarakan sesuatu
tapi karena udah tau jawaban orang rumah kayak apa, gue milih mingkem aja.
“Nggak ada pekerjaan yang cocok buat kamu selain jadi guru,” kata bokap gue
suatu ketika. Padahal, I don’t want it so bad. “Jadi guru itu mulia, banyak
waktu luang buat belajar agama.” Atau kata-kata semacem, “Jangan kerja di dunia
entertain, selalu ngejar waktu, selalu underpressured dan nggak tau kapan bisa
ibadah.” Dan kebalikannya, gue sangat tertarik dengan dunia entertainment.
Bertolak belakang banget sama keinginan orang tua gue.
Sampe ada kata-kata
yang bikin gue miris, “Kamu kan intelegensinya nggak tinggi-tinggi banget, jadi
pekerjaan yang cocok ya jadi guru aja. Tau diri aja kamunya.” Bayangin. Gue
bukannya menyangkal intelegensi gue ya, nggak peduli sama yang begituan, gue
mah dengan senang hati dikatain intelegensi gue rendah sama kayak tinggi badan gue.
Tapi kenapa intelegensi yang nggak tinggi malah cocok jadi guru? Berarti
kualitas guru begitu dong. Ini terlepas dari moral value guru bagaimana ya, as
you know that being a teacher look at the intelligence first.
Yang bikin greget
ketika gue ditanya, “Apa kamu segitu nggak sukanya sama gelar pendidikan itu?”
Yang bener aja, enam tahun lalu pertanyaan itu kemana? BARU DITANYA SEKARANG
GUE GIMANA JAWABNYA?
Owh whatever. Itu
sebagian kecil tekanan batin gue sebagai jobless. Ada lagi yang bikin gue nggak
betah sebagai jobless, karena gue sendirian.
Gue pengin sih punya
temen yang kaya di drama atau film. Hahaha dramatis banget ya apa-apa
drama/film. Tapi beneran deh, meskipun ceritanya fiktif, buat gue malah
terlihat lebih nyata.
Let’s see IM.com. Gue
pengin deh punya semacem geng yang pernah muncul di drama seri Taiwan 100%
Senorita ini. Anak-anak IM jobless semua tapi mereka kerja bareng, kerjaannya
ya nyari kerjaan. Terlepas dari apa aja background
mereka, anak-anak IM udah kayak keluarga. Sharing
happiness and sadness each other. Apapun yang menghasilkan uang, mereka
bisa kerja bareng untuk ngedapetin uang itu. Meskipun nggak punya kerjaan
tetap, at least, mereka nggak
sendirian. Itu yang ngebuat gue pengin punya geng seperti itu, kumpulan
anak-anak jobless yang bersatu karena
uang. Jadi kesannya kan uang nggak selalu negative. Di jaman dimana orang-orang
bisa pisah karena uang, anak-anak IM justru bisa dipersatukan oleh uang.
Masalahnya dalam kasus gue, nggak ada yang bisa diajakin nge-geng bareng macem anak-anak
IM.com. Perlu gue garis bawahi, meskipun disini mereka pecinta uang, IM.com
bukan tipe yang ‘kelaparan’. Intinya cari uang dengan cara yang bener deh.
Meskipun ada
kemungkinan geng itu bisa renggang kalo ada salah satu yang jadi sibuk banget,
tapi seenggaknya bisa inget keluar darah, keringat dan air mata bareng. Tau
suka-dukanya ketika bersama. Intinya, bisa diajak sharing gitu lah.
Sayangnya, gue nggak
punya teman seperti itu. Gue nggak punya temen sharing yang bisa dihebohin.
Kalo gue lagi seneng, gue nggak tau mau heboh ke siapa, kalo lagi sedih,
apalagi. Ujung dari kehebohan tak tersalurkan gue ya paling-paling curhat, ke
ms.word. Dan itupun gue sendiri yang baca. Bahkan di dunia maya, gue juga
sendirian. Soalnya bener-bener deh, nggak tau ke siapa gue bisa sharing.
Tapi
lo harus nyadar, IM.com cuma fiktif belaka. Persahabatan macem itu, jangan berharap
terlalu banyak di dunia nyata.
Kata-kata itu sering
terlintas dalam pemikiran gue. Iya emang. Tapi nggak sedikit juga dari
temen-temen gue yang udah punya seseorang
atau bahkan beberapa orang buat sharing. Kalopun ada temen yang sharing
sama gue, itu karena tempat sharing utama mereka lagi sibuk. Ya begitulah, gue
bingung menjelaskan gimana gregetannya sendirian.
Okelah, IM.com terlalu
berat. Let’s take a peep into Power
Rangers Dino Thunder’s gang. Conner, Ethan, Kira dan Trent bukan KPU (Klan
Pecinta Uang) tapi mereka punya ikatan yang kuat. Padahal mereka akrabnya nggak
sengaja lho, kecelakaan, kebetulan aja lagi dihukum bareng. Lama-lama, karena
punya visi misi sama, apa-apa jadi bisa sharing. Mau kesel, seneng, bĂȘte atau
marah sekalipun langsung punya tujuan sharing perasaan mereka ke siapa. Nggak
ada beban ketika ngasih tau satu sama lain. Kalo di cerita-cerita lain biasanya
pada nggak mau cerita ke temen-temennya karena takut temen-temen itu
kenapa-napa, dan geng ini nggak. Satu hal yang bisa bikin mereka enteng sharing
satu sama lain adalah karena satu kata:TRUST. Mereka percaya satu sama lain, sharing each other without burden. Don’t
know that I’m envied them so much.
Kenapa
lo nggak nyoba hubungin temen lo dulu kalo lo mau sharing? Siapa tau mereka mau
diajak sharing.
Pertanyaan itu juga
sering muncul di kepala gue. Tentu aja gue pengin mendekat duluan. Gue punya
beberapa best friends tapi sekali
lagi, mereka udah sibuk dengan dunia masing-masing dan faktor paling penting
tadi, masing-masing dari mereka udah punya temen sharing. Jadi kalo gue mau
sharing ke mereka, gue nggak bisa ngasih apa-apa karena mereka pun sharingnya
nggak bakalan ke gue. Gue mikirnya begitu sih.
Jadi sendirian emang
nggak enak si, yang bisa gue lakukan ya berdoa. Kadang berhasil bikin gue
tenang, kadang juga masih resah. Gimana lagi ya, perasaan tenang urusan Tuhan.
Bagian gue bukan kesitu.
Gue pun sempat
berpikir, nggak perlu temen gue, cuma perlu seseorang yang bisa diajak berbagi
dan ngertiin gue. Tapi kayaknya, kata-kata itu terlalu kejam untuk orang-orang
yang udah rela berteman sama gue walaupun gue menjengkelkan dan nggak punya
manner. Tapi lagi, gue memang butuh orang yang bisa gue ajak sharing dan ngerti
gimana gue. Dan kalo ada orang seperti itu, gue juga akan melakukan hal yang
sama, jadi gue bisa berguna buat orang lain, seenggaknya untuk sekedar jadi
temen sharing.
tetap semangat kakak! pokoknya jangan sampai no action ya. usaha dan serahkan ke Allah. :)
BalasHapuskebocoratcoet.blogspot.com