Rabu, 31 Desember 2014

GELANDANGAN



Semakin hari gue semakin merasa terpuruk aja. Gue tau gue nggak boleh jengkel begini tapi keadaan juga belum berubah lebih baik. Diluar sana, orang-orang seperti gue udah pada lari, mengejar impiannya masing-masing. Sedangkan gue, jangankan lari, merangkak aja susahnya minta ampun. Terlalu banyak alasan dan gue nggak tau kunci untuk ngebuang alasan-alasan itu. Nggak jarang gue selalu dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang pada akhirnya berimbas sama keadaan gue sendiri. Keadaan yang nggak begitu baik tentunya.
Apakah nantinya  gue bisa lebih kuat atau bahkan melemah?
Apakah nantinya gue akan melesat atau malah terkucilkan?
Apakah nantinya gue akan sukses atau malah hancur?
Apakah nantinya gue menang atau gue jadi pecundang yang lebih buruk dari sekarang?

Pertanyaan-pertanyaan itu sering menghiasi benak gue. Gue selalu berusaha tetap optimis, berusaha memandang hidup lebih cerah, berjuang semampu gue walaupun gue nggak tau akan sampai kapan gue begini terus. Hidup terus berjalan, tapi kehidupan gue begini-begini aja. Kenapa gue nggak bisa melewati semua jalan itu? Masalahnya, gue nggak tau dimana gue harus mulai.
Terlalu dini untuk menyerah memang. Gue nggak pernah nyangka bahwa sabar dan menerima kenyataan itu bakalan sesusah ini. Tapi untuk bertanya sama diri sendiri, “Apa keadaan bisa lebih buruk dari ini?” rasanya nggak pantes. Terlalu banyak hal yang mesti disyukuri, tapi gue rasa gue juga berhak meminta lebih. Tuhan punya segalanya dan gue memang harus mintanya sama Dia. Tidak gampang ternyata selalu bersyukur. Betapa seringnya gue mengucap syukur, hati gue selalu ingin minta yang lain. Bahkan untuk hal-hal sederhana, gue nggak bisa ngedapetin itu. Apakah gue yang kurang usaha atau emang Tuhan belum ngasih? Gue nggak tau jawabannya.
Terus pertanyaan lain muncul, “Apakah gue siap menghadapi yang lebih buruk dari ini?” bisa jadi. Gue nggak bisa ngebayangin. Sekarang gue masih beruntung karena gue masih dikasih numpang tinggal di rumah orang tua, masih boleh tidur di kamar adik gue. Selain hal-hal tadi, gue hanyalah seorang gelandangan. Dan kalo saatnya nanti gue diusir, gue akan jadi gelandangan beneran. Gue pun harus siap untuk itu.
Apapun itu gue harus percaya satu hal, setelah ada badai, akan ada pelangi…
Seperti kata ILK, Bad Day pasti berlalu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar