Senin, 19 Mei 2014

A Friend to Share



Jadi jobless setelah lulus emang menyiksa batin. Bener-bener menguji kesabaran. Apalagi di rumah yang orang seisinya nggak punya pemikiran kayak gue. Bukan cuma beda pendapat aja, tapi lebih ke menyalahkan pendapat gue.
Yah, entah karena gue nggak tau malu atau sebenernya gue emang nggak punya kualitas, gue selalu diposisikan sebagai orang paling bego di rumah. Pengin gue mengutarakan sesuatu tapi karena udah tau jawaban orang rumah kayak apa, gue milih mingkem aja. “Nggak ada pekerjaan yang cocok buat kamu selain jadi guru,” kata bokap gue suatu ketika. Padahal, I don’t want it so bad. “Jadi guru itu mulia, banyak waktu luang buat belajar agama.” Atau kata-kata semacem, “Jangan kerja di dunia entertain, selalu ngejar waktu, selalu underpressured dan nggak tau kapan bisa ibadah.” Dan kebalikannya, gue sangat tertarik dengan dunia entertainment. Bertolak belakang banget sama keinginan orang tua gue.

Sampe ada kata-kata yang bikin gue miris, “Kamu kan intelegensinya nggak tinggi-tinggi banget, jadi pekerjaan yang cocok ya jadi guru aja. Tau diri aja kamunya.” Bayangin. Gue bukannya menyangkal intelegensi gue ya, nggak peduli sama yang begituan, gue mah dengan senang hati dikatain intelegensi gue rendah sama kayak tinggi badan gue. Tapi kenapa intelegensi yang nggak tinggi malah cocok jadi guru? Berarti kualitas guru begitu dong. Ini terlepas dari moral value guru bagaimana ya, as you know that being a teacher look at the intelligence first.
Yang bikin greget ketika gue ditanya, “Apa kamu segitu nggak sukanya sama gelar pendidikan itu?” Yang bener aja, enam tahun lalu pertanyaan itu kemana? BARU DITANYA SEKARANG GUE GIMANA JAWABNYA?
Owh whatever. Itu sebagian kecil tekanan batin gue sebagai jobless. Ada lagi yang bikin gue nggak betah sebagai jobless, karena gue sendirian.
Gue pengin sih punya temen yang kaya di drama atau film. Hahaha dramatis banget ya apa-apa drama/film. Tapi beneran deh, meskipun ceritanya fiktif, buat gue malah terlihat lebih nyata.
Let’s see IM.com. Gue pengin deh punya semacem geng yang pernah muncul di drama seri Taiwan 100% Senorita ini. Anak-anak IM jobless semua tapi mereka kerja bareng, kerjaannya ya nyari kerjaan. Terlepas dari apa aja background mereka, anak-anak IM udah kayak keluarga. Sharing happiness and sadness each other. Apapun yang menghasilkan uang, mereka bisa kerja bareng untuk ngedapetin uang itu. Meskipun nggak punya kerjaan tetap, at least, mereka nggak sendirian. Itu yang ngebuat gue pengin punya geng seperti itu, kumpulan anak-anak jobless yang bersatu karena uang. Jadi kesannya kan uang nggak selalu negative. Di jaman dimana orang-orang bisa pisah karena uang, anak-anak IM justru bisa dipersatukan oleh uang. Masalahnya dalam kasus gue, nggak ada yang bisa diajakin nge-geng bareng macem anak-anak IM.com. Perlu gue garis bawahi, meskipun disini mereka pecinta uang, IM.com bukan tipe yang ‘kelaparan’. Intinya cari uang dengan cara yang bener deh.
Meskipun ada kemungkinan geng itu bisa renggang kalo ada salah satu yang jadi sibuk banget, tapi seenggaknya bisa inget keluar darah, keringat dan air mata bareng. Tau suka-dukanya ketika bersama. Intinya, bisa diajak sharing gitu lah.
Sayangnya, gue nggak punya teman seperti itu. Gue nggak punya temen sharing yang bisa dihebohin. Kalo gue lagi seneng, gue nggak tau mau heboh ke siapa, kalo lagi sedih, apalagi. Ujung dari kehebohan tak tersalurkan gue ya paling-paling curhat, ke ms.word. Dan itupun gue sendiri yang baca. Bahkan di dunia maya, gue juga sendirian. Soalnya bener-bener deh, nggak tau ke siapa gue bisa sharing.
Tapi lo harus nyadar, IM.com cuma fiktif belaka. Persahabatan macem itu, jangan berharap terlalu banyak di dunia nyata.
Kata-kata itu sering terlintas dalam pemikiran gue. Iya emang. Tapi nggak sedikit juga dari temen-temen gue yang udah punya seseorang  atau bahkan beberapa orang buat sharing. Kalopun ada temen yang sharing sama gue, itu karena tempat sharing utama mereka lagi sibuk. Ya begitulah, gue bingung menjelaskan gimana gregetannya sendirian.
Okelah, IM.com terlalu berat. Let’s take a peep into Power Rangers Dino Thunder’s gang. Conner, Ethan, Kira dan Trent bukan KPU (Klan Pecinta Uang) tapi mereka punya ikatan yang kuat. Padahal mereka akrabnya nggak sengaja lho, kecelakaan, kebetulan aja lagi dihukum bareng. Lama-lama, karena punya visi misi sama, apa-apa jadi bisa sharing. Mau kesel, seneng, bĂȘte atau marah sekalipun langsung punya tujuan sharing perasaan mereka ke siapa. Nggak ada beban ketika ngasih tau satu sama lain. Kalo di cerita-cerita lain biasanya pada nggak mau cerita ke temen-temennya karena takut temen-temen itu kenapa-napa, dan geng ini nggak. Satu hal yang bisa bikin mereka enteng sharing satu sama lain adalah karena satu kata:TRUST. Mereka percaya satu sama lain, sharing each other without burden. Don’t know that I’m envied them so much.
Kenapa lo nggak nyoba hubungin temen lo dulu kalo lo mau sharing? Siapa tau mereka mau diajak sharing.
Pertanyaan itu juga sering muncul di kepala gue. Tentu aja gue pengin mendekat duluan. Gue punya beberapa best friends tapi sekali lagi, mereka udah sibuk dengan dunia masing-masing dan faktor paling penting tadi, masing-masing dari mereka udah punya temen sharing. Jadi kalo gue mau sharing ke mereka, gue nggak bisa ngasih apa-apa karena mereka pun sharingnya nggak bakalan ke gue. Gue mikirnya begitu sih.
Jadi sendirian emang nggak enak si, yang bisa gue lakukan ya berdoa. Kadang berhasil bikin gue tenang, kadang juga masih resah. Gimana lagi ya, perasaan tenang urusan Tuhan. Bagian gue bukan kesitu.
Gue pun sempat berpikir, nggak perlu temen gue, cuma perlu seseorang yang bisa diajak berbagi dan ngertiin gue. Tapi kayaknya, kata-kata itu terlalu kejam untuk orang-orang yang udah rela berteman sama gue walaupun gue menjengkelkan dan nggak punya manner. Tapi lagi, gue memang butuh orang yang bisa gue ajak sharing dan ngerti gimana gue. Dan kalo ada orang seperti itu, gue juga akan melakukan hal yang sama, jadi gue bisa berguna buat orang lain, seenggaknya untuk sekedar jadi temen sharing.

1 komentar:

  1. tetap semangat kakak! pokoknya jangan sampai no action ya. usaha dan serahkan ke Allah. :)

    kebocoratcoet.blogspot.com

    BalasHapus