Salah satu kenapa gue
suka Power Rangers Dino Thunder, selain alasan yang pernah gue tulis di sini,
gue punya alasan yang lebih pribadi. Adalah gue tertarik dengan sosok Kira
Ford, si ranger kuning dengan kepribadian dan kehidupan yang hampir mirip sama
gue. Tentu gue bukan Kira Ford si musisi berbakat yang hobby main gitar dengan
nyanyi lagu country. Meskipun gue pernah jadi gitaris (yang kata Darwin gue
gitaris yang nggak bisa main gitar), gue masih belum bisa di samakan dengan
Kira soal kemampuan bermusik. Gue hanyalah mantan gitaris Tambal Band yang
nggak pernah ikut kompetisi.
Lagian, gue bukan cewek
tomboy seperti Kira.
Lompat kenapa gue
mengklaim diri gue mirip Kira.
1.
Kira is the only girl in her gang
Tentu
saja ini gue banget. Bedanya she is a heroine sedangkan gue hanyalah anggota
geng yang lebih sering ngerepotin daripada ngebantuin. Tapi bukan cuma jadi
cewe satu-satunya aja, bahkan karakter gengnya dia mirip sama temen-temen gue.
Geng gue terdiri dari gue sendiri, lalu si playboy yang freak sama bola seperti
Conner, game and computer geek seperti Ethan, si komikus rendah hati macem
Trent dan jagoan science yang dewasa seperti dr. Oliver. Yah begitulah, gue punya
geng seperti itu. No more, no less.
Bisa
dibayangin gimana nggak nyamannya seorang cewe berteman sama playboy. Dia
wanita dan bersahabat deket sama penjahat wanita. Gue ngerasain hal itu. Atau
saat lo lagi konsen belajar, sahabat lo berisik banget gara-gara mau dapet high
score dan naik level pas main game. Gue nggak satu dua kali ngalamin itu. Lain
halnya kalo lo dijadiin objek gambar yang beruntung hasilnya mirip personil
SNSD, bukan sailormoon kesetrum listrik. Gue sering protes kalo temen gue
ngelukis gue dengan nggak beres. Gue juga kadang males semisal temen gue yang jago
fisika malah ngasih nasehat yang alih-alih terdengar bijak malah terasa
berisik.
Well,
tapi gue beruntung ada playboy yang ngasih tau gue untuk lebih hati-hati sama
cowok. Gue juga seneng ketika temen gue yang freak nge-game minjemin gue
Nintendo wii sama PS3-nya. Gue pun sering request sama temen gue si komikus
buat ngajarin gue ngegambar yang lebih oke. Dan gue lega, punya sahabat yang
dewasa, yang mau ngedengerin gue sekaligus kotak pengetahuan science buat gue.
2.
Kira is introvert
Dari
episode pertama udah dijelasin banget kira adalah anak yang introvert. Selain
gitar, dia hampir nggak punya teman. Kalo dia nggak jadi power rangers, mungkin
dia nggak akan pernah kenal sama yang namanya persahabatan. Kejadian yang dia
nggak duga, ketemu sama anak-anak yang nyebelin malah membuatnya jadi punya
temen buat berbagi. Ah, manis banget storyline-nya.
Satu
yang gue sadari dari sosok introvert Kira, introvert bukan berarti pendiam.
Kira membuktikannya ketika dia acuh kalo temen-temennya lagi ngomongin game
atau bola tapi dia excited saat ada yang nanya musik seperti apa yang dia suka.
Bukan berarti juga dia nggak ngedengerin temen-temennya walopun dia nggak suka
obrolan itu. Dia tetep ngedengerin, cuma nggak berkomentar lebih. Itu aja.
Well,
gue introvert dan emang lebih sering diem kalo temen-temen lagi berceloteh.
Bukan karena gue nggak mau komen, atau nggak tau apa-apa, tapi lebih karena gue
nggak excited dengan obrolan itu. Sama seperti Kira. Kalo gue seneng sama
sesuatu dan ada yang mau diajak ngobrol seperti itu, gue hampir nggak punya rem
sebenernya. Itulah introvert.
Gue
seperti Kira, mungkin gue juga nggak akan punya temen kalo nggak ada
kejadian-kejadian kecil itu. Walopun gue nggak jadi power ranger, gue finally
punya temen, bahkan nge-geng. Memang bukan temen yang bisa diajak berbagi
segala hal, tapi lumayan, mereka sering perhatian dan ngebantuin gue.
3.
Kira loves her family
Walaupun
introvert, kira jelas sayang sama keluarga, terutama ibunya, saat dia di culik Mesogog,
dia bahkan nanya dengan polos, “Can I go? My mom gonna freak out if I came late
for dinner.” Dia bukan tipe anak mami atau suka semua hal yang keluarganya
lakukan untuk dia tapi dia bener-bener peduli kalo ibunya bakal kuatir kalo di
telat makan malem.
Seperti
gue yang sebenernya sering ’ngelawan’ orang tua, gue juga sayang sama mereka.
Walopun sering debat dan keluarga gue bukan tipikal keluarga hangat yang punya
segudang quality times, keluarga adalah prioritas gue saat ini. Gue pengin
cepet-cepet cari kerja, selain buat nutupin kejenuhan gue, alasan lain adalah
gue pengin bantu ibu gue punya minimarket.
4.
Kira is idealist
Salah
satu episode yang membuktikan kira idealist adalah ketika dia diterima di salah
satu perusahaan rekaman yang bisa merekrut dia jadi pop star asal lagunya
diubah jadi remix. Kira is not herself waktu dia rekaman dengan lagunya yang
dibikin ajaib itu. dia lebih memilih jadi dirinya sendiri dengan lagu-lagu
country khas gitar akustik yang selalu mendampingi dia.
Contoh
lain ketika dia membandingkan dirinya sendiri dengan sahabatnya waktu SMP yang
udah jadi terkenal. Kylee Styles, temen nyanyi Kira waktu SMP udah terkenal
dengan lagu-lagu remix. Tapi dia nggak pengin ikutan jadi popular dengan
ngikutin selera Kylee. Dia lebih suka tampil di Cyber Spase café milik Hayley nyanyiin
lagu country buatannya dibanding ngikutin Kylee yang penampilannya udah berubah
drastis.
Gue
pun cukup atau bahkan sangat idealis. Gue tidak suka ikut-ikutan kalo
gue emang nggak tertarik. Nggak peduli suatu hal seperti musis, film, fashion
itu lagi booming, popular atau apa, kalo gue nggak suka ya nggak suka aja. Gue
nggak akan memaksakan diri gue untuk ikut-ikutan suka atau excited. Sombong sih
kesannya, tapi itulah idealisme. Kita punya kriteria sendiri dalam menyikapi
sesuatu. Yang jelas, meskipun idealis, kita harus menghargai selera orang,
hargai satu sama lain. Respect each other, itu yang penting gue rasa.
Mungkin
bukan sosok Kira aja yang mirip dengan gue. Mungkin ada ratusan tokoh lain-yang
gue nggak tau-yang lebih mirip gue dibandingkan Kira Ford. Salah satu temen gue
, Heru, bahkan pernah nyama-nyamain gue sama tokoh Maudy Ayunda di Perahu
Kertas (yang gue lupa siapa peran yang diaminkan Maudy Ayunda) karena kita
seperti punya dunia sendiri alias ‘orang aneh’, ‘freak’, ‘weird’ dan sebagainya.
Gue langsung menampik pendapat dia dengan ngomong, “Masa iya gue cengeng
begitu.”
Gue
bingung sebenernya kenapa diantara semua orang yang nyata, yang fiksi malah
terlihat lebih nyata. Gue nyata, Kira fiksi tapi kita bisa saling berhubungan
gini. Kadang banyak yang bilang kalo nonton film/sinetron lebih banyak ruginya
tapi buat gue, ketika ada hal yang mengerti gue, meskipun hanya visualisasi dari
sebuah film, gue jadi terharu. Karena yang disekeliling gue nggak pernah
semengerti itu. Justru, tokoh fiksi, yang bukan siapa-siapa bisa mewakilkan
perasaan gue. Yah, gue senang ada Kira Ford yang mewakilkan diri gue. Tinggal tunggu
aja, apa ada yang notice kalo gue adalah Kira Ford di dunia nyata.
Karena
Kira Ford adalah bentuk visualisasi gue dalam dunia peran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar