Kamis, 29 Januari 2015

I am as Kira Ford



Salah satu kenapa gue suka Power Rangers Dino Thunder, selain alasan yang pernah gue tulis di sini, gue punya alasan yang lebih pribadi. Adalah gue tertarik dengan sosok Kira Ford, si ranger kuning dengan kepribadian dan kehidupan yang hampir mirip sama gue. Tentu gue bukan Kira Ford si musisi berbakat yang hobby main gitar dengan nyanyi lagu country. Meskipun gue pernah jadi gitaris (yang kata Darwin gue gitaris yang nggak bisa main gitar), gue masih belum bisa di samakan dengan Kira soal kemampuan bermusik. Gue hanyalah mantan gitaris Tambal Band yang nggak pernah ikut kompetisi.
Lagian, gue bukan cewek tomboy seperti Kira.
Lompat kenapa gue mengklaim diri gue mirip Kira.

1.      Kira is the only girl in her gang
Tentu saja ini gue banget. Bedanya she is a heroine sedangkan gue hanyalah anggota geng yang lebih sering ngerepotin daripada ngebantuin. Tapi bukan cuma jadi cewe satu-satunya aja, bahkan karakter gengnya dia mirip sama temen-temen gue. Geng gue terdiri dari gue sendiri, lalu si playboy yang freak sama bola seperti Conner, game and computer geek seperti Ethan, si komikus rendah hati macem Trent dan jagoan science yang dewasa seperti dr. Oliver. Yah begitulah, gue punya geng seperti itu. No more, no less.
Bisa dibayangin gimana nggak nyamannya seorang cewe berteman sama playboy. Dia wanita dan bersahabat deket sama penjahat wanita. Gue ngerasain hal itu. Atau saat lo lagi konsen belajar, sahabat lo berisik banget gara-gara mau dapet high score dan naik level pas main game. Gue nggak satu dua kali ngalamin itu. Lain halnya kalo lo dijadiin objek gambar yang beruntung hasilnya mirip personil SNSD, bukan sailormoon kesetrum listrik. Gue sering protes kalo temen gue ngelukis gue dengan nggak beres. Gue juga kadang males semisal temen gue yang jago fisika malah ngasih nasehat yang alih-alih terdengar bijak malah terasa berisik.
Well, tapi gue beruntung ada playboy yang ngasih tau gue untuk lebih hati-hati sama cowok. Gue juga seneng ketika temen gue yang freak nge-game minjemin gue Nintendo wii sama PS3-nya. Gue pun sering request sama temen gue si komikus buat ngajarin gue ngegambar yang lebih oke. Dan gue lega, punya sahabat yang dewasa, yang mau ngedengerin gue sekaligus kotak pengetahuan science buat gue.
2.      Kira is introvert
Dari episode pertama udah dijelasin banget kira adalah anak yang introvert. Selain gitar, dia hampir nggak punya teman. Kalo dia nggak jadi power rangers, mungkin dia nggak akan pernah kenal sama yang namanya persahabatan. Kejadian yang dia nggak duga, ketemu sama anak-anak yang nyebelin malah membuatnya jadi punya temen buat berbagi. Ah, manis banget storyline-nya.
Satu yang gue sadari dari sosok introvert Kira, introvert bukan berarti pendiam. Kira membuktikannya ketika dia acuh kalo temen-temennya lagi ngomongin game atau bola tapi dia excited saat ada yang nanya musik seperti apa yang dia suka. Bukan berarti juga dia nggak ngedengerin temen-temennya walopun dia nggak suka obrolan itu. Dia tetep ngedengerin, cuma nggak berkomentar lebih. Itu aja.
Well, gue introvert dan emang lebih sering diem kalo temen-temen lagi berceloteh. Bukan karena gue nggak mau komen, atau nggak tau apa-apa, tapi lebih karena gue nggak excited dengan obrolan itu. Sama seperti Kira. Kalo gue seneng sama sesuatu dan ada yang mau diajak ngobrol seperti itu, gue hampir nggak punya rem sebenernya. Itulah introvert.
Gue seperti Kira, mungkin gue juga nggak akan punya temen kalo nggak ada kejadian-kejadian kecil itu. Walopun gue nggak jadi power ranger, gue finally punya temen, bahkan nge-geng. Memang bukan temen yang bisa diajak berbagi segala hal, tapi lumayan, mereka sering perhatian dan ngebantuin gue.
3.      Kira loves her family
Walaupun introvert, kira jelas sayang sama keluarga, terutama ibunya, saat dia di culik Mesogog, dia bahkan nanya dengan polos, “Can I go? My mom gonna freak out if I came late for dinner.” Dia bukan tipe anak mami atau suka semua hal yang keluarganya lakukan untuk dia tapi dia bener-bener peduli kalo ibunya bakal kuatir kalo di telat makan malem.
Seperti gue yang sebenernya sering ’ngelawan’ orang tua, gue juga sayang sama mereka. Walopun sering debat dan keluarga gue bukan tipikal keluarga hangat yang punya segudang quality times, keluarga adalah prioritas gue saat ini. Gue pengin cepet-cepet cari kerja, selain buat nutupin kejenuhan gue, alasan lain adalah gue pengin bantu ibu gue punya minimarket.
4.      Kira is idealist
Salah satu episode yang membuktikan kira idealist adalah ketika dia diterima di salah satu perusahaan rekaman yang bisa merekrut dia jadi pop star asal lagunya diubah jadi remix. Kira is not herself waktu dia rekaman dengan lagunya yang dibikin ajaib itu. dia lebih memilih jadi dirinya sendiri dengan lagu-lagu country khas gitar akustik yang selalu mendampingi dia.
Contoh lain ketika dia membandingkan dirinya sendiri dengan sahabatnya waktu SMP yang udah jadi terkenal. Kylee Styles, temen nyanyi Kira waktu SMP udah terkenal dengan lagu-lagu remix. Tapi dia nggak pengin ikutan jadi popular dengan ngikutin selera Kylee. Dia lebih suka tampil di Cyber Spase café milik Hayley nyanyiin lagu country buatannya dibanding ngikutin Kylee yang penampilannya udah berubah drastis.
Gue pun cukup atau bahkan sangat idealis. Gue tidak suka ikut-ikutan kalo gue emang nggak tertarik. Nggak peduli suatu hal seperti musis, film, fashion itu lagi booming, popular atau apa, kalo gue nggak suka ya nggak suka aja. Gue nggak akan memaksakan diri gue untuk ikut-ikutan suka atau excited. Sombong sih kesannya, tapi itulah idealisme. Kita punya kriteria sendiri dalam menyikapi sesuatu. Yang jelas, meskipun idealis, kita harus menghargai selera orang, hargai satu sama lain. Respect each other, itu yang penting gue rasa.

Mungkin bukan sosok Kira aja yang mirip dengan gue. Mungkin ada ratusan tokoh lain-yang gue nggak tau-yang lebih mirip gue dibandingkan Kira Ford. Salah satu temen gue , Heru, bahkan pernah nyama-nyamain gue sama tokoh Maudy Ayunda di Perahu Kertas (yang gue lupa siapa peran yang diaminkan Maudy Ayunda) karena kita seperti punya dunia sendiri alias ‘orang aneh’, ‘freak’, ‘weird’ dan sebagainya. Gue langsung menampik pendapat dia dengan ngomong, “Masa iya gue cengeng begitu.”
Gue bingung sebenernya kenapa diantara semua orang yang nyata, yang fiksi malah terlihat lebih nyata. Gue nyata, Kira fiksi tapi kita bisa saling berhubungan gini. Kadang banyak yang bilang kalo nonton film/sinetron lebih banyak ruginya tapi buat gue, ketika ada hal yang mengerti gue, meskipun hanya visualisasi dari sebuah film, gue jadi terharu. Karena yang disekeliling gue nggak pernah semengerti itu. Justru, tokoh fiksi, yang bukan siapa-siapa bisa mewakilkan perasaan gue. Yah, gue senang ada Kira Ford yang mewakilkan diri gue. Tinggal tunggu aja, apa ada yang notice kalo gue adalah Kira Ford di dunia nyata.
Karena Kira Ford adalah bentuk visualisasi gue dalam dunia peran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar