Akhirnya gue bisa nulis
beginian juga. Setelah sekian lama gue terkurung dalam kegalauan karena gue
masih nyari-nyari kerja, gue bisa meregangkan tangan untuk ngetik hal-hal yang
gue suka, bukan lagi ngetik bikin CV dan lamaran. Well, gue memang masih
nganggur (kok bangga?), tapi gue mencoba untuk lebih santai, mungkin nyari
kerjaan emang seperti nyari jodoh, kalo belum waktunya, ya nggak ketemu. Mungkin
juga akan ada kejutan lain untuk gue soal kerjaan, yang pasti udah ada yang
ngatur, tugas kita harus berusaha dan pasrah.
Let’s jump to
VIXX. Gue sebenernya nggak melewatkan
promosi VIXX gitu aja. Dari Leo featuring Lynn yang MV-nya menggemaskan itu
sampe “Error” yang lagunya sampe sekarang masih jelalatan di kuping gue . “Eternity”
tentu aja nggak ketinggalan.
Sebenernya gue pengin
bahas “Blossom Tears” nya Leo featuring Lynn, cuma karena udah banyak yang
ngebahas dan udah cukup lama juga, gue jadi males aja. Mungkin lain kali, kalo
gue lagi mood. Kadang kala, kalo gue lagi kangen sama lagu tertentu, gue akan
bahas kembali lagu itu walaupun orang udah nganggep basi. Nggak semua orang sih
sebenernya, ada juga yang juga pengin nostalgia dan gue cuma mewakili perasaan
mereka lewat tulisan gue. #SOK. Lagipula, “Blossom Tears” terlalu menarik untuk
nggak dikomentarin.
Gue lebih tertarik
membahas “Eternity” dan “Error” secara bersamaan. Kok nggak dipisah aja? Karena
menurut gue dua MV itu mirip, isi liriknya juga hampir sama, yang intinya
tentang seorang cowo yang terang-terangan kalo dia nggak mau kehilangan
kekasihnya.
Bahas “Eternity” dulu
yuk.
Gue suka MVnya tentu
saja karena ada cerita di MV itu. Entah kenapa gue selalu suka cerita di MV
walaupun kalo diliat-liat ceritanya hampir sama kayak FTV, sinetron atau drama
yang udah banyak beredar. Bedanya, MV bisa merangkum cerita hanya dalam
hitungan menit, nggak perlu durasi berjam-jam atau bahkan ratusan episode untuk
menyampaikan sebuah cerita. Lewat scene-scene kecil aja kita, para pemirsa bisa
tau jalan ceritanya.
Kembali ke MV “Eternity”,
menurut gue kemasannya menarik karena member VIXX sendiri yang jadi model untuk
MV mereka, ditambah dengan seorang model cantik. Di MV ini keenam member
bener-bener jadi tokoh utama. Mereka berenam berperan menjadi kekasih model
cewek tersebut.
Seperti yang udah gue
tulis di atas, “Eternity” berkisah tentang seseorang yang nggak mau kehilangan
kekasihnya. Tepatnya nggak akan pernah rela kalo kekasihnya ninggalin dia. Ya
kenapa dia harus ditinggalin, dia tau semua hal tentang pacarnya, menerima
apapun keadaan pacarnya, bahkan dia udah bersedia jadi tempat sandaran
kekasihnya. Hanya itu yang diinginkannya, dan dia sebenernya nggak perlu kuatir
karena dia yakin pacarnya juga punya perasaan yang sama. Hal itu ditegaskan di
lirik tepat sebelum reff, “Neol
saranghaji?” yang artinya. “Kamu cinta kan sama aku?” atau kalo yang lebih
maksa bisa diartikan begini, “Toh Kamu cinta sama aku.”
Tapi orang ini sering
mimpi bahwa kekasihnya ninggalin dia, di reffnya begitu. Mimpi yang sangat
mengerikan katanya karena kekasihnya ninggalin dia begitu aja, selamanya. Dan
dia nggak mau mimpi itu jadi nyata karena dia sendiri udah meyakinkan dirinya
untuk nggak ninggalin kekasihnya itu. Bahkan ada kata-kata yang sebernya
bermakna posesif tapi gue suka banget. “Neol
naega irheul ri eobseul tende” yang artinya, “Kamu nggak akan pernah punya
kesempatan kehilangan aku.” Gue biasanya nggak suka kata-kata romantis yang
nggak jarang terdengar cheesy tapi
kata-kata itu terdengar bagus aja. Beda mungkin ya kalo yang ngomong kata-kata
itu bukan member VIXX.
Setelah mimpi itu, dia
jadi semakin ingin meyakinkan pacarnya kalo dia nggak mau pacarnya itu
ninggalin dia, bahkan sebentar aja nggak bisa. Istilahnya, sedetikpun ku tak
mau kehilanganmu. Kalo bisa ditarik kesimpulan, mungkin seperti ini : “Gue
bakal ngelakuin apa aja asal lo nggak kemana-mana, bahkan ninggalin gue di
mimpi pun jangan,” ya kira-kira begitulah.
Visualisasi di MV-nya
juga begitu kan, yang member VIXX sebagai subjek dengan mimpi buruknya berusaha
membuat kekasihnya bahagia. Dari N yang ngebuatin minuman, Ken yang bikin
lukisan, Hyuk yang main cilukba (dasar anak ABG), Ravi yang ngajakin dansa,
lalu Leo dan Hongbin yang main piano. Semua hal itu dilakukan supaya si cewek
bahagia dan nggak ninggalin mereka. Meskpiun sebenernya enam member itu bentuk
visualisasi dari satu orang kalo gue pikir. Tapi satu orang itu bisa berubah
menjadi N, Ken, Hyuk, Ravi, Leo dan Hongbin asal si cewek bahagia, sesimple
itu.
Satu yang gue catat
dari “Eternity” (yang sebenernya berjudul ‘Miracles’ karena judul koreanya ‘Ki
Jeok’) bahwa kalo kita cinta sama seseorang, kita bisa berubah menjadi apa
saja, asal orang itu nggak ninggalin kita. Seperti pepatah, cinta itu bisa
merubah orang.
Nah sekarang gue mau
berceloteh tentang “Error”.
Lagunya bagus banget.
Entah sudah berapa hari, berapa minggu “Error” selalu masuk dalam playlist
wajib gue sebelum tidur. Ceritanya hampir sama seperti “Eternity”, nggak mau
kehilangan sang pujaan hati. Bedanya di “Error” ini gue simpulkan, mereka udah
putus tapi yang satu masih ngarep pake banget. Istilah populernya kalo
sekarang, “Error” ini semacam lagu gagal move
on.
Orang ini, yang gagal move on bercerita tentang dia yang yang
berusaha merelakan putusnya mereka. Tapi tetep aja, semakin berusaha melupakan,
malah semakin tajam ingatan akan pujaan hati. Move on pun gagal total. Dia udah membuang semua perasaan tentang
mantannya tapi tetep nggak bisa ngelupain sang mantan. Bahkan ada suara dua “Let me free. Let me breathe”. Sampe
bernafas aja susah saking susahnya ngerelain mantan.
“Gue cuma pengin hidup
normal, cuma pengin bernafas aja, masa nggak bisa gara-gara susah ngelupain
lo?” kira-kira begitulah yang dirasakan orang itu.
Sampai akhirnya, dia
berusaha lebih keras, membuang kenangan tentang mereka jauh-jauh, hidup dan
makan dengan normal, tapi pas liat muka dia lagi, sakit lagi. Ternyata dia
belum bisa ngelupain mantannya, ternyata perasaannya masih sama. Gawat banget.
Dia sendiri bingung
harus gimana. Ada lirik yang aduh sangat menggelitik tapi bagi yang susah move on, mungkin kata-kata ini berarti
banget. “Neol jabeu myeon apeun, nohado
deo apeun nareul,” yang artinya, “Bersamamu aku sakit, tapi tidak
bersamamu, aku lebih sakit lagi.” Tepat banget, pas pacaran berantem terus
bahkan saling melempar kata-kata pedas, begitu putus malah kangennya berlipat
lipat, susahlah buat move on.
Walaupun orang itu udah berusaha ngelupain semuanya, eh pas ketemu lagi,
hatinya bergetar lagi, bahkan kali ini lebih menyakitkan. Bayang-bayang sang
pujaan hati selalu ada, makin dilupain makin kangen. Dan pastinya, hidupnya
akan semakin gawat kalo keadaan ini berlanjut terus.
Nggak dijelaskan kalo
lagu ini berakhir dengan happy ending. Orang itu gagal move on, tapi dia juga nggak bisa balikan sama mantannya. Intinya,
lagu ini cocok banget buat yang lagi patah hati. Gagal move on pun akan berlanjut kalo ngedengerin lagu ini.
Gue ngedengerin lagu
ini bukan karena gue lagi gagal move on
atau gimana, gue cuman suka aja sama beat-nya, lagu yang sangat VIXX menurut
gue. “Error” juga bisa ngasih tau kita satu hal penting, kalo lo nggak mau
sakit, mending lo move on. Balas
dendam terbaik sama mantan ya dengan move
on. Itu sih kesimpulannya kalo menurut gue.
Melirik sedikit ke
MVnya. Keenam member VIXX emang jadi model ceritanya, nggak beda jauh sama
“Eternity”, bahkan ada satu model cewek juga. Bedanya kali ini Hongbin lebih
beruntung karena dia berhasil menjadikan si model cewek hak eksklusifnya.
Sedangkan lima member lain, jadi robot yang invalid dengan kabel mencuat
dimana-mana.
Kalo dihubungkan dengan
lirik lagu Error, MV-nya malah nggak bercerita tentang putus sama mantan, tapi
lebih ke perpisahan yang dipaksakan. Ceritanya lebih seperti manusia yang jatuh
cinta sama robot. Atau mungkin yang lebih drama, pacarnya Hongbin itu
sebenernya udah meninggal tapi bisa hidup lagi atas bantuan mesin-mesin yang
tertanam di tubuhnya. Di salah satu scene ada yang menggambarkan Hongbin
berhasil memulihkan memori tentang hubungan mereka berdua. Hubungan mereka
kembali baik tapi tiba-tiba mereka harus dipisah begtu aja. Memang Hongbin bisa
mempertahankan pacarnya itu tapi tetep aja hubungan mereka udah nggak sama
lagi. Dia manusia, sedangkan pacarnya robot.
Akhir-akhir ini gue
emang jarang nonton variety show-nya VIXX, bahkan gue belum nonton VIXX TV
Season 2 sama sekali. Running Man aja, variety show favorit udah nggak gue
tonton entah berapa episode saking ribetnya hidup gue belakangan ini. Tapi asal
VIXX selalu berkarya, gue akan selalu suka mereka. Real V, V I XX, VIXX imnida. ROVIX do fighting!!! Starlight-deul Fighting/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar