Jumat, 28 November 2014

Eternity or Error?




Akhirnya gue bisa nulis beginian juga. Setelah sekian lama gue terkurung dalam kegalauan karena gue masih nyari-nyari kerja, gue bisa meregangkan tangan untuk ngetik hal-hal yang gue suka, bukan lagi ngetik bikin CV dan lamaran. Well, gue memang masih nganggur (kok bangga?), tapi gue mencoba untuk lebih santai, mungkin nyari kerjaan emang seperti nyari jodoh, kalo belum waktunya, ya nggak ketemu. Mungkin juga akan ada kejutan lain untuk gue soal kerjaan, yang pasti udah ada yang ngatur, tugas kita harus berusaha dan pasrah.
Let’s jump to VIXX.  Gue sebenernya nggak melewatkan promosi VIXX gitu aja. Dari Leo featuring Lynn yang MV-nya menggemaskan itu sampe “Error” yang lagunya sampe sekarang masih jelalatan di kuping gue . “Eternity” tentu aja nggak ketinggalan.

Sebenernya gue pengin bahas “Blossom Tears” nya Leo featuring Lynn, cuma karena udah banyak yang ngebahas dan udah cukup lama juga, gue jadi males aja. Mungkin lain kali, kalo gue lagi mood. Kadang kala, kalo gue lagi kangen sama lagu tertentu, gue akan bahas kembali lagu itu walaupun orang udah nganggep basi. Nggak semua orang sih sebenernya, ada juga yang juga pengin nostalgia dan gue cuma mewakili perasaan mereka lewat tulisan gue. #SOK. Lagipula, “Blossom Tears” terlalu menarik untuk nggak dikomentarin.
Gue lebih tertarik membahas “Eternity” dan “Error” secara bersamaan. Kok nggak dipisah aja? Karena menurut gue dua MV itu mirip, isi liriknya juga hampir sama, yang intinya tentang seorang cowo yang terang-terangan kalo dia nggak mau kehilangan kekasihnya.
Bahas “Eternity” dulu yuk.
Gue suka MVnya tentu saja karena ada cerita di MV itu. Entah kenapa gue selalu suka cerita di MV walaupun kalo diliat-liat ceritanya hampir sama kayak FTV, sinetron atau drama yang udah banyak beredar. Bedanya, MV bisa merangkum cerita hanya dalam hitungan menit, nggak perlu durasi berjam-jam atau bahkan ratusan episode untuk menyampaikan sebuah cerita. Lewat scene-scene kecil aja kita, para pemirsa bisa tau jalan ceritanya.
Kembali ke MV “Eternity”, menurut gue kemasannya menarik karena member VIXX sendiri yang jadi model untuk MV mereka, ditambah dengan seorang model cantik. Di MV ini keenam member bener-bener jadi tokoh utama. Mereka berenam berperan menjadi kekasih model cewek tersebut.
Seperti yang udah gue tulis di atas, “Eternity” berkisah tentang seseorang yang nggak mau kehilangan kekasihnya. Tepatnya nggak akan pernah rela kalo kekasihnya ninggalin dia. Ya kenapa dia harus ditinggalin, dia tau semua hal tentang pacarnya, menerima apapun keadaan pacarnya, bahkan dia udah bersedia jadi tempat sandaran kekasihnya. Hanya itu yang diinginkannya, dan dia sebenernya nggak perlu kuatir karena dia yakin pacarnya juga punya perasaan yang sama. Hal itu ditegaskan di lirik tepat sebelum reff, “Neol saranghaji?” yang artinya. “Kamu cinta kan sama aku?” atau kalo yang lebih maksa bisa diartikan begini, “Toh Kamu cinta sama aku.”
Tapi orang ini sering mimpi bahwa kekasihnya ninggalin dia, di reffnya begitu. Mimpi yang sangat mengerikan katanya karena kekasihnya ninggalin dia begitu aja, selamanya. Dan dia nggak mau mimpi itu jadi nyata karena dia sendiri udah meyakinkan dirinya untuk nggak ninggalin kekasihnya itu. Bahkan ada kata-kata yang sebernya bermakna posesif tapi gue suka banget. “Neol naega irheul ri eobseul tende” yang artinya, “Kamu nggak akan pernah punya kesempatan kehilangan aku.” Gue biasanya nggak suka kata-kata romantis yang nggak jarang terdengar cheesy tapi kata-kata itu terdengar bagus aja. Beda mungkin ya kalo yang ngomong kata-kata itu bukan member VIXX.
Setelah mimpi itu, dia jadi semakin ingin meyakinkan pacarnya kalo dia nggak mau pacarnya itu ninggalin dia, bahkan sebentar aja nggak bisa. Istilahnya, sedetikpun ku tak mau kehilanganmu. Kalo bisa ditarik kesimpulan, mungkin seperti ini : “Gue bakal ngelakuin apa aja asal lo nggak kemana-mana, bahkan ninggalin gue di mimpi pun jangan,” ya kira-kira begitulah.
Visualisasi di MV-nya juga begitu kan, yang member VIXX sebagai subjek dengan mimpi buruknya berusaha membuat kekasihnya bahagia. Dari N yang ngebuatin minuman, Ken yang bikin lukisan, Hyuk yang main cilukba (dasar anak ABG), Ravi yang ngajakin dansa, lalu Leo dan Hongbin yang main piano. Semua hal itu dilakukan supaya si cewek bahagia dan nggak ninggalin mereka. Meskpiun sebenernya enam member itu bentuk visualisasi dari satu orang kalo gue pikir. Tapi satu orang itu bisa berubah menjadi N, Ken, Hyuk, Ravi, Leo dan Hongbin asal si cewek bahagia, sesimple itu.

Satu yang gue catat dari “Eternity” (yang sebenernya berjudul ‘Miracles’ karena judul koreanya ‘Ki Jeok’) bahwa kalo kita cinta sama seseorang, kita bisa berubah menjadi apa saja, asal orang itu nggak ninggalin kita. Seperti pepatah, cinta itu bisa merubah orang.
Nah sekarang gue mau berceloteh tentang “Error”.
Lagunya bagus banget. Entah sudah berapa hari, berapa minggu “Error” selalu masuk dalam playlist wajib gue sebelum tidur. Ceritanya hampir sama seperti “Eternity”, nggak mau kehilangan sang pujaan hati. Bedanya di “Error” ini gue simpulkan, mereka udah putus tapi yang satu masih ngarep pake banget. Istilah populernya kalo sekarang, “Error” ini semacam lagu gagal move on.
Orang ini, yang gagal move on bercerita tentang dia yang yang berusaha merelakan putusnya mereka. Tapi tetep aja, semakin berusaha melupakan, malah semakin tajam ingatan akan pujaan hati. Move on pun gagal total. Dia udah membuang semua perasaan tentang mantannya tapi tetep nggak bisa ngelupain sang mantan. Bahkan ada suara dua “Let me free. Let me breathe”. Sampe bernafas aja susah saking susahnya ngerelain mantan.
“Gue cuma pengin hidup normal, cuma pengin bernafas aja, masa nggak bisa gara-gara susah ngelupain lo?” kira-kira begitulah yang dirasakan orang itu.
Sampai akhirnya, dia berusaha lebih keras, membuang kenangan tentang mereka jauh-jauh, hidup dan makan dengan normal, tapi pas liat muka dia lagi, sakit lagi. Ternyata dia belum bisa ngelupain mantannya, ternyata perasaannya masih sama. Gawat banget.
Dia sendiri bingung harus gimana. Ada lirik yang aduh sangat menggelitik tapi bagi yang susah move on, mungkin kata-kata ini berarti banget. “Neol jabeu myeon apeun, nohado deo apeun nareul,” yang artinya, “Bersamamu aku sakit, tapi tidak bersamamu, aku lebih sakit lagi.” Tepat banget, pas pacaran berantem terus bahkan saling melempar kata-kata pedas, begitu putus malah kangennya berlipat lipat, susahlah buat move on. Walaupun orang itu udah berusaha ngelupain semuanya, eh pas ketemu lagi, hatinya bergetar lagi, bahkan kali ini lebih menyakitkan. Bayang-bayang sang pujaan hati selalu ada, makin dilupain makin kangen. Dan pastinya, hidupnya akan semakin gawat kalo keadaan ini berlanjut terus.
Nggak dijelaskan kalo lagu ini berakhir dengan happy ending. Orang itu gagal move on, tapi dia juga nggak bisa balikan sama mantannya. Intinya, lagu ini cocok banget buat yang lagi patah hati. Gagal move on pun akan berlanjut kalo ngedengerin lagu ini.
Gue ngedengerin lagu ini bukan karena gue lagi gagal move on atau gimana, gue cuman suka aja sama beat-nya, lagu yang sangat VIXX menurut gue. “Error” juga bisa ngasih tau kita satu hal penting, kalo lo nggak mau sakit, mending lo move on. Balas dendam terbaik sama mantan ya dengan move on. Itu sih kesimpulannya kalo menurut gue.
Melirik sedikit ke MVnya. Keenam member VIXX emang jadi model ceritanya, nggak beda jauh sama “Eternity”, bahkan ada satu model cewek juga. Bedanya kali ini Hongbin lebih beruntung karena dia berhasil menjadikan si model cewek hak eksklusifnya. Sedangkan lima member lain, jadi robot yang invalid dengan kabel mencuat dimana-mana.
Kalo dihubungkan dengan lirik lagu Error, MV-nya malah nggak bercerita tentang putus sama mantan, tapi lebih ke perpisahan yang dipaksakan. Ceritanya lebih seperti manusia yang jatuh cinta sama robot. Atau mungkin yang lebih drama, pacarnya Hongbin itu sebenernya udah meninggal tapi bisa hidup lagi atas bantuan mesin-mesin yang tertanam di tubuhnya. Di salah satu scene ada yang menggambarkan Hongbin berhasil memulihkan memori tentang hubungan mereka berdua. Hubungan mereka kembali baik tapi tiba-tiba mereka harus dipisah begtu aja. Memang Hongbin bisa mempertahankan pacarnya itu tapi tetep aja hubungan mereka udah nggak sama lagi. Dia manusia, sedangkan pacarnya robot.
Akhir-akhir ini gue emang jarang nonton variety show-nya VIXX, bahkan gue belum nonton VIXX TV Season 2 sama sekali. Running Man aja, variety show favorit udah nggak gue tonton entah berapa episode saking ribetnya hidup gue belakangan ini. Tapi asal VIXX selalu berkarya, gue akan selalu suka mereka. Real V, V I XX, VIXX imnida. ROVIX do fighting!!! Starlight-deul Fighting/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar