Minggu, 23 November 2014

The A JAX Hyung Gon’s as An Archery Bronze Medalist (Idol Star Athletic Championship [ISAC] 2014)



Sejak 2010, gue emang suka sama acara Idol Star Athletic Championship. Ini udah tahun keempat dan hampir semua seri udah gue tonton. Gimana ya? Selain karena suka atlitnya which is the kpop stars, gue juga suka atletik jadi wajar aja gue doyan.
Let’s jump to ISAC 2014.
Semua cabang sebenernya gue suka, kecuali curling yang kurang greget. Selain curling nggak terlalu familiar buat gue, bosen juga nonton olahraga yang ngepel-ngepel lantai gitu. Yang bikin gregetan dan deg-degan bagi gue itu olahraga panahan. Sejak 2012, event ini resmi jadi salah satu cabang di ISAC, dan gue excited banget sama olahraga satu ini. Baik cowok maupun cewek jadi keliatan keren. Serius.
Lalu peserta yang mulai mencuri perhatian gue adalah AJAX Hyung Gon. Sedikit curhat tentang AJAX, sebenernya gue nggak ngefans-ngefans banget cuma suka deh. Lagu yang gue suka juga cuman One 4 U, Hot Game dan Insane, more-less lah.
Kenapa sampe cowo kelahiran 2 desember 1988 itu menarik? Padahal dia hanyalah bronze medalist alias juara 3. Kenapa? Simple, karena keren.
Gue nggak tau apa-apa sih tentang panahan, apalagi tekniknya. Yang gue tau, Hyung Gon main dengan cantik. Dia memang terlihat gemeter pas nge-shoot anak panah, tapi justru karena gemeter itulah jadi keren.
Selain itu, nyawa Hyung Gon pas bertanding punya meaning buat gue, which are seperti ini:
1.      Hyung Gon menggambarkan keadaan saat tertekan berat, tapi dia lepaskan semuanya, hasilnya? Meskipun bukan gold medalist, dia masih punya perunggu, masih punya prestasi. Kadang saat tertekan berat, gue menjadi impulsive dan punya segudang cara. IQ seketika berubah 250 saat tekanan menyelimuti pikiran gue. Kadang, kita memang butuh tekanan-tekanan semacam itu. Walaupun hasilnya nggak sesuai harapan, tetap aja ada hasil yang memuaskan karena kita berhasil melewati, melepaskan tekanan itu.
2.      Ekspresi Hyung Gon tenang meskipun badannya gemeteran. Itu menggambarkan bahwa seorang harus tenang walaupun seluruh tubuhnya bergetar cemas. Gue pernah dalam posisi itu. Entah berhasil menyembunyikan ketegangan atau nggak, tapi yang jelas, selalu ada hasil memuaskan kalau kita tenang. Meskipun sikap tenang itu nggak gampang, gue pun jarang bisa mengaplikasikan sikap tenang saat dibutuhkan, tapi dengan bersikap tenang, kita nggak akan bisa dihalau dengan mudah.
3.      Nggak bisa dipungkiri, Hyung Gon menjalani pertandingan dengan semangat karena ada dukungan dari fans dan teman-temannya. Support. Hal itu emang penting banget dalam hidup gue. Meskipun nggak mengubah secara langsung, tapi dukungan tertentu punya makna yang dalam. Dalam support selalu ikut andil dalam lecutan semangat.
4.      Ada yang ngedukung, ada juga yang meremehkan. Hyung Gon bukan dark horse ataupun defending champion, jadi nggak banyak yang ngejagoin dia. Walaupun dia nggak diremehkan secara gamblang, tapi karena nggak ada yang menantikannya menjadi pemenang, Hyung Gon tetap maju. Dia berhasil menyingkirkan sekian banyak lawannya yang lebih dijagokan dan menyabet bronze medal. Gue juga menyadari satu hal, kalo yang gue butuhkan bukan cuma dukungan tapi juga celaan.

Seharusnya postingan ini udah muncul saat ISAC 2014 lagi anget-angetnya tapi entah kenapa gue baru bisa mengutarakan pemikiran gue ini ketika gue nonton lagi. Gue memang tiba-tiba jadi dramatis dan pengin menyalurkan pemikiran ini gitu aja. Entah apa hubungannya, tapi gue kembali semangat setelah nonton ISAC. Gue sih selalu berharap, semangat gue nggak pernah luntur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar