Ghun
Yanuar Ibrahim, 18 Januari 1991
Belum ngucapin selamat
dan sebagainya, gue-dan teman-teman lain malah menodong dia untuk traktir kita
makan duren duluan. Memang kurang ajar kita, tapi biar gimanapun, gue tak lupa ngucapin
happy birthday ke mukanya dia langsung dan mendoakan dia bisa mendapatkan
gebetannya. Simple banget.
Andani
Azzahra, 14 Februari 1990
Dani mengundang gue
makan cheese cake di rumahnya pas tengah malem. Hanya kita berdua dan
suasananya kayak lagi nungguin ada yang kirim setoran. Dua jam kemudian gue
baru ngucapin happy birthday secara resmi dan mendoakan agar dia nggak kejerat
playboy lagi. Gue langsung di sambar nampan bekas minuman pas ngebahas hal itu.
Untung nampannya bisa gue tangkep.
Arnia
Nur Azizah, 28 Februari 1990
Gue ngucapin happy
birthday ke Nia malah telat sehari. Waktu itu pas tanggal 28-nya keadaan gue
lagi nggak ada pulsa aja sebenernya. Gue cuma nge-tag Nia di facebook, ngucapin
happy birthday dan nulis, nggak nyangka dia masih cocok menyandang sebutan
‘girl’ padahal udah 24 tahun. Gue juga berharap dia tetep tangguh seperti Nia
yang biasanya.
Arjuna
Putra, 11 Mei 1990
Mas Jun adalah orang
yang sangat mengapresiasi apapun yang gue lakukan, termasuk makan sesisir
pisang yang gue bawa sebagai hadiah. Katanya hadiah gue ini paling normal
diantara hadiah lain yang pernah gue kasih. Hahaha. Tetaplah jadi Mas Jun yang
care sama anak-anak Geng Busuk.
Citra
Prabaningrum, 1 Juni 1991
Pas gue ngucapin
selamat ulang tahun lewat telfon, Citra malah marah-marah. Pasalnya, gue-sama
Dani nelfon dia jam setengah 4 pagi. Dia baru tidur satu setengah jam gara-gara
anaknya nangis. “Nggak bisa maklum apa sama Mahmud(mamah muda)?” bentaknya
waktu itu. Tapi sejurus kemudian dia malah bilang makasih karena kita masih
inget ulang tahunnya dia. Mudah-mudahan Citra bisa jadi Istri dan Mama yang keren
seperti yang diharapkannya.
Yongki
Al Fallah, 10 Juni 1991
Bisa dibilang sodara
kembar gue ini nggak sadar kalo ternyata hari itu dia ulang tahun. Dia terharu
banget pas gue sms dia ngucapin happy birthday dan berdoa mudah-mudahan dia
bisa kuliah lagi di Teknik Sipil ataupun kursus-kursus lain yang sempet
tertunda. Gue pun jadi ikut terharu ketika dia bilang gue satu-satunya orang
yang inget sama ultahnya dia. Well, nggak usah dipikirin banget sebenernya.
Heru
Pramono, 11 Juni 1990
Heru bilang sih gue
orang pertama yang ngucapin happy birthday. Tapi bukan berarti momen tersebut
adalah moemn unyu romantis yang gue rela bela-belain begadang demi ngirim sms
ngasih ucapan selamat ulang tahun. Gue pas lagi belum tidur aja dan inget
sahabat gue ini ulang tahun. Gue hanya mendoakan dia supaya cepet beli rumah
atau paling nggak dia punya cara efektif untuk dapet uang lebih banyak.
Jason
Damien Jang, 4 Juli 1990
We haven’t got a chance
to meet each other but I do close to him since two years ago. Meskipun selama
ini kita komunikasi Cuma lewat email, lumayan lah, banyak hal yang gue pelajari
dari Jason. Di ultahnya yang ke-24, gue berharap dia tetep jadi kotak
pengetahuan gue dan kalo mau nikah, nikah aja.
Ida
Yulianti, 6 Juli 1989
Gue selalu berharap
hal-hal yang terbaik selalu menyertai Ida. Gue juga mendoakan putrinya si Dinda
tambah pinter dan sehat. Nggak setahun dua tahun kita temenan. Gue ngerti
perjuangan lo nggak ada habisnya. Sekali lagi, gue cuma pengin hal-hal baik
yang selalu menyertai, apapun itu.
Riza
Ibnu Tidar, 5 Agustus 1990
Asli, ucapan happy
birthday gue ke dia pastilah gagal total. Gue ngirim sms ke nomernya dia yang
invalid. Yah, gue emang nggak kemana-mana lagi karena waktu itu gue lagi nggak
bisa buka SNS. Tapi tetep aja, gue berharap dia selalu berpostur sehat dan
loyal sama SNSD dan AC Milan.
Darwin
Li, 10 Agustus 1993
Anak ini selalu
berusaha lebih dewasa, padahal bungkusnya aja yang setinggi seratus tujuh puluh
delapan centi tapi kelakuan pecicilan luar biasa. Walaupun sekarang lagi di
Padang, entah lagi belajar atau ngapain, yang jelas, seperti yang gue tulis di
ucapan happy birthday itu, gue berharap dia jadi anak mandiri dan sekuat baja.
Jangan cengeng lagi loh.
Tia
Kustiana, 29 Agustus 1991
“Tetaplah jadi Tia yang
selama ini kita kenal.” Kira-kira begitulah pesan gue di ucapan happy
birthday-nya. Gue memang tidak pernah mengharapkan Tia berubah jadi orang lain.
Tapi kalo perubahan yang lebih baik, silahkan aja. Sejauh ini, menurut gue Tia
adalah sahabat yang keren, dan gue pengin Tia tetep sekeren itu.
Ika
Septiana, 27 September 1991
Gue juga telat ngucapin
selamat ulang tahun ke dia. Tepat tanggal 1 Oktober gue baru ngucapin happy
birthday, dan dia bales sms gue delapan hari kemudian. Tapi walaupun telat, gue
tetep mendoakan langkahnya selalu penuh berkah dan dia tetep jadi Ika yang
seharusnya.
Silvia
Deviani Saputri, 2 Oktober 1991
Gue hanya mengrimkan
pesan singkat semoga jalannya selalu diberkahi Allah SWT dan tetap menjadi
Silvia yang kita kenal. Silvia yang selalu ekspresif, loyal walaupun kadang
suka marah-marah. Tapi itulah Silvia yang kalo habis mudik selalu bawa banyak
jajan.
Addiyana
Aktavia, 26 Oktober 1990
Diana adalah salah satu
orang yang inspiratif walaupun kalo dia lagi nggak nyambung bawaannya pengin
ngejitak aja. Gue kirim pesan singkat pas ulang tahunya dan bilang kalo gue
ingin Diana selalu jadi Diana yang kita kenal, Diana yang mengerti kita dan
semoga Alloh selalu memberkahi kehidupannya.
Fauzi
Lukman, 4 November 1992
Udah lama tak berjumpa
bukan berarti ultahnya gue lupa. Kerja sama dia menyenangkan meskipun kadang
kalo ngomong nggak diukur dulu kata-katanya pantes atau nggak. Tapi itu sih
Fauzi, gue sih nggak pernah terluka sama apa yang dia omongin. Walaupun kata
orang mulutnya busuk, tapi hatinya baik. Gue berharap Fauzi tetap punya hati
sebaik itu.
Pipit
Sri Mularsih, 13 November 1990
Di ultahnya yang ke
-24, gue mendoakan dia agar hari-harinya selalu penuh dengan kasih sayang dan
kebahagiaan. Gue tau Pipit adalah orang yang selalu berusaha keras dan semoga
semua yang dia usahakan menghasilkan apa yang diharapkan. Sekarang dia udah
berumah tangga, dan dia harus lebih baik dalam menjalankan perannya ketimbang
saat masih berstatus single.
Diah
Nur Afniatun, 26 Novevember 1991
Hampir aja gue lupa
sama ultahnya cewek –yang ngakunya- manis sekaligus manly ini. Gue sms dia
sekitar jam sembilan malem. Nggak ada yang special sih, gue cuma berharap dia
menjadi Chun-nama panggilan kesayangan- yang selalu jadi happy virus (emang
Chanyeol) walaupun konyol. Dia punya potensi banyak hal dari mulai pekerja
kantoran sampe pelawak. I hope the both of us can make a scary success. Amiin.
Kebanyakan gue berharap
mereka selalu menjadi orang yang gue kenal. Simple sih alasannya, dengan
menjadi orang yang selama ini gue kenal, mereka adalah orang-orang yang inget
sama gue. Itu aja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar